KAJIAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM TUTURAN MASYARAKAT KELURAHAN JALAN BARU KECAMATAN CURUP KOTA KABUPATEN REJANG LEBONG

Main Authors: Sari, Intan FebrinaMayang, Supadi, Supadi, Bambang, Djunaidi
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14766/1/INTAN%20FKIP.pdf
http://repository.unib.ac.id/14766/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk alih kode dan campur kode dalam tuturan masyarakat Kelurahan Jalan Baru Kecamatan Curup Kota Kabupaten Rejang Lebong serta faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode dalam tuturan masyarakat Kelurahan Jalan Baru Kecamatan Curup Kota Kabupaten Rejang Lebong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah : 1) trankripsi data, 2) pengkodean data, 3) klasifikasi data, 4)analisis data, 5) penyimpulan data. Hasil pembahasan dari penelitian ini ditemukan alih kode berbentuk kalimat berupa penggunaan bahasa Rejang beralih ke bahasa Melayu Bengkulu, penggunaan bahasa Melayu Bengkulu beralih ke bahasa Rejang, penggunaan bahasa Melayu Bengkulu beralih ke bahasa Padang,penggunaan bahasa Indonesia beralih ke bahasa Sunda, penggunaan bahasa Melayu Bengkulu beralih ke bahasa Sunda, penggunaan bahasa Sunda beralih ke bahasa Melayu Bengkulu, penggunaan bahasa Indonesia beralih ke bahasa Melayu Bengkulu. Campur kode dalam penelitian berbentuk kata, frasa dan klausa berupa bahasa Rejang dicampuri unsur bahasa Melayu Bengkulu, bahasa Melayu Bengkulu dicampuri unsur bahasa Rejang, bahasa Melayu Bengkulu dicampuri unsur bahasa Padang, bahasa Indonesia dicampuri unsur bahasa Sunda,bahasa Sunda dicampuri unsur bahasa Indonesia, bahasa Indonesia dicampuri unsur bahasa Melayu Bengkulu, bahasa Melayu Bengkulu dicampuri unsur bahasa Indonesia, bahasa Melayu Bengkulu dicampuri dengan unsur bahasa Palembang. Peristiwa alih kode terjadi karena (1) karena berubahnya topik yang dibicarakan,(2) karena hadirnya orang ketiga, (3) karena faktor kebiasaan penutur menggunakan suatu bahasa dalam kehidupan sehari-hari dan (4) karena pengaruh bahasa baru di lingkungan yang baru. Peristiwa campur kode terjadi karena (1)karena faktor kebiasaan penutur, (2) faktor ketidaksengajaan penutur, (3) faktor lawan tutur atau mitra tutur dan (4) karena faktor terpengaruh oleh bahasa baru di lingkungan yang baru.