METODE PENANGKAPAN DAN PENANGANAN AYAM HUTAN MERAH (Gallus-gallus) UNTUK KONSERVASI EXSITU DI KABUPATEN MUKOMUKO

Main Authors: Putra, Triyo Indika, Setianto, Johan, Prakoso, Hardi
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14762/1/SKRIPSI%20Triyo%20Indika%20Putra.pdf
http://repository.unib.ac.id/14762/
Daftar Isi:
  • Penangkapan Ayam Hutan Merah oleh masyarakat terus meningkat. Ayam Hutan Merah dipelihara sebagai kesenangan ataupun dijadikan bibit untuk menghasilkan Ayam persilangan. Penangkapan yang tidak terkendali dapat menyebabkan kepunahan Ayam Hutan Merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi metode penangkapan dan penanganan Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) untuk konservasi exsitu di Kabupaten Mukomuko. Pemilihan responden dilakukan dengan metode snowballsampling. Metode ini dilakukan karena keberadaan Responden Pemikat Ayam Hutan belum diketahui secara jelas. Data dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari pemikat yang dipilih sebagai responden dengan menggunakan kombinasi dari wawancara mendalam dan daftar pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan responden melakukan penangkapan di kabupaten Mukomuko sangat bervariasi. Berdasarkan hasil kombinasi wawancara, persentase Teknik Penangkapan menggunakan Racit dan Ayam Pikat (43,76%), Racit, Jaring dan Ayam Pikat berkisar antara (28,12%), Racit, Jerat dan Ayam Pikat (28,12%) dan hasil tangkapan dengan menggunakan Racit dan Ayam Pikat berkisar antara 5,35 ekor/memikat/orang, menggunakan Racit, Jaring dan Ayam Pikat 3,94 ekor/memikat/orang dan menggunakan Racit, Jerat dan Ayam Pikat 6,22 ekor/memikat/orang sehingga hasil tangkapan yang dipelihara (34,37%) dan yang tidak dipelihara (65,63%). Dari hasil penelitian, penangkapan Ayam Hutan Merah dikabupaten Mukomuko yang dilakukan oleh responden dilokasi perkebunan, hutan dan blending zone dengan menggunakan alat Pikat Racit, Ayam Pikat, Jaring dan Jerat. Biasanya penanganan Ayam Hutan Merah hasil tangkapan yang sudah dapat langsung di masukan menggunakan tas dan sangkek, selanjutnya menyiapkan kandang karantina selama Ayam hasil tangkapan bersosialisasi sampai dengan dikawin silangkan dengan Ayam lokal, hal tersebut dikarenakan untuk menjinakkan Ayam Hutan Merah cukup sulit. Ayam Hutan Merah yang tidak dikarantina, difungsikan dipotong dan dijual untuk mencukupi kebutuhan sehari-sehari.