PERBANDINGAN ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KASUS SUAP BUPATI SELUMA PADA SURAT KABAR HARIAN RAKYAT BENGKULU DAN BENGKULU EKSPRESS EDISI SEPTEMBER 2011
Main Authors: | Nasir , Muchtar, Machyudin , Agung, Dwi , Aji Budiman |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/1476/1/MUCHTAR%20N%20FE-2.pdf http://repository.unib.ac.id/1476/ |
Daftar Isi:
- Dalam Penelitian ini, kajian utamanya memfokuskan diri pada pembingkaian isi teks berita. Penulis menggunakan metode perspektif kualitatif dengan paradigma konstruksionis analisis framing model Zhongdzng Pan dan Gerald M. Kosicki dengan perangkat analisisnya yaitu sintaksis, skrip, tematik, retoris. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuai bagaiman pembingkaian berita kasus suap Bupati Seluma di harian Rakyat Bengkulu dan Bengkulu Ekspress. Teknik pengumpulan data adalah studi dokumentasi yakni pengumpulan teks berita media cetak dan wawancara. Dari penelitian yang dilakukan, hasilnya menunjukan bahwa harian Rakyat Bengkulu sangat menonjolkan pemberitaan mengenai kasus suap Bupati Seluma, tetapi Bengkulu Ekspress tidak terlalu menonjolkan kasus suap Bupati Seluma ini, terlihat dari berita-berita yang diturunkan dari headline maupun dari isi berita. Dalam hal ini faktor ekstrnal dan internal pada awak media berpengaruh terhadap pembingkaian berita tersebut. Bahwahsanya lingkungan kerja wartawan seperti campurtangan dan kepentingan berbagai pihak dilingkungan kerja wartawan cukup berpengaruh dalam pemberitaan. Pemilihan narasumber dan KEJ (kode etik jurnalistik) cendrung juga dijadikan acuan ketika harus memberitakan mengenai kasus suap Bupati Seluma sehingga secara tidak langsung akan membentuk opini di masyarakat. Serta, nilai sosial akan jadi bahan pertimbangan bagi awak media dalam pemberitaan. Sementara itu faktor internal individu atau personal tentang pemahaman dan sudut pandang mengenai realitas atau fakta-fakta informasi turut mempengaruhi wartawan dalam mengkonstruksi dan memaknai realitas peristiwa. Selain itu, level rutinitas media dan level organisasi turut mempengaruhi pembentukan berita.