KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI GURU DENGAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH ALAM BENGKULU MAHIRA

Main Authors: Wardani , Ayu , Azhar , Marwan, Rasianna , Saragih
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/1467/1/AYU%20WARDANI%20FE-2.pdf
http://repository.unib.ac.id/1467/
Daftar Isi:
  • Komunikasi antar pribadi guru dengan siswa di Sekolah Alam Bengkulu (SAB) Mahira adalah komunikasi antar pribadi yang berlangsung secara transaksional berdasarkan hubungan yang akrab dan proses komunikasinya berlangsung atas urutan waktu yang dinamis. Dengan menggunakan pemikiran Tubbs, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi antar pribadi yang berlangsung antara guru dengan siswa dan mengetahui hambatan komunikasi antar pribadi yang terjadi antara guru dengan siswa saat proses belajar mengajar, baik yang berlangsung di dalam kelas ataupun di luar kelas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yakni mencoba menggambarkan komunikasi antar pribadi yang berlangsung antara guru dengan siswa di SAB Mahira saat proses belajar mengajar berlangsung. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi partisipan pasif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Penelitian ini hanya meneliti komunikasi antar pribadi guru dengan siswa yang berlangsung di SD (Sekolah Dasar) SAB Mahira. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa komunikasi antar pribadi yang berlangsung antara guru dengan siswa saat proses belajar mengajar sangat akrab dikarenakan guru sebagai fasilitator menempatkan diri mereka sebagai sahabat yang bertugas mengembangkan potensi anak dengan menggunakan metode yang menyenangkan melalui konsep Multiple Intelligences Research (MIR). Hambatan yang terjadi adalah hambatan teknis yang berasal dari kondisi fisiologis dan psikologis guru maupun siswa (internal) serta gangguan eksternal. Hambatan semantik yang terjadi adalah siswa yang terkadang salah mengartikan peran guru, karena menganggap seperti sahabat maka perintah atau imbauan guru terkadang tidak didengarkan sehingga membuat suasana belajar menjadi kurang kondusif. Sekolah Alam Bengkulu Mahira juga menerima siswa inklusi. Melalui hasil penelitian, siswa inklusi tidak menghambat proses komunikasi antar pribadi saat proses belajar mengajar jika terdapat guru helper yang membimbing siswa tersebut.