KERAGAAN KAYU BAWANG (Dysoxylum mollissimum Blume) UMUR 1 TAHUN DI HUTAN KAMPUS UNIVERSITAS BENGKULU

Main Authors: Widayanti, Widya, Nugroho, Putranto Budiono Agung, Depari, Efratenta Katherina
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14646/1/WIDYA%20%28SKRIPSI%29%20E1B012083.pdf
http://repository.unib.ac.id/14646/
Daftar Isi:
  • Hutan kampus Universitas Bengkulu merupakan salah satu kawasan hutan yang berperan penting dalam menjaga pelestarian lingkungan Kota Bengkulu, namun masih sedikit informasi mengenai keragaan tanaman yang ada didalamnya. Hutan kampus Universitas Bengkulu banyak ditanami berbagai jenis tanaman. Tanaman tersebut selama ini ditanam secara tersebar, salah satunya adalah jenis kayu bawang (Dysoxylum mollissimum Blume). Kayu bawang adalah kayu unggulan lokal di Provinsi Bengkulu. Kayu bawang sudah lama ditanam di hutan kampus Universitas Bengkulu dengan penanaman secara individual dan umur bibit serta ukuran yang berbeda pada waktu penanaman. Pada tahun 2015, tanaman kayu bawang telah ditanam dalam jumlah banyak secara berkelompok pada lokasi yang sama, dengan umur bibit yang berbeda serta kondisi lingkungan yang berbeda, yaitu berupa letak posisi tanam, seperti tempat tanam yang lembab dan relatif kering. Pada lokasi penanaman tersebut sudah terlebih dahulu ditanam beberapa jenis tanaman lain yang terdiri dari umur bibit yang berbeda dan mempunyai variasi lingkungan yang berbeda. Perbedaan kondisi lingkungan, ukuran, dan umur bibit ini kemungkinan akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Dilatarbelakangi oleh pemikiran-pemikiran di atas, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui keragaan kayu bawang umur 1 tahun yang merupakan studi kasus di Hutan Kampus Universitas Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan tanaman kayu bawang di Hutan Kampus umur 1 tahun dari umur bibit yang berbeda 4 bulan dan 8 bulan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - September 2016. Lokasi penanaman kayu bawang berada di pinggir danau mengarah ke gedung bersama 2 yang sudah di tanam pada tanggal 2 April 2015. Pada penelitian ini dibuat pengelompokan tanaman untuk mengurangi variasi pertumbuhan akibat faktor lingkungan. Pengelompokan kayu bawang pada bagian utara-selatan (latitude) dan posisi atas-bawah (altitude). Kayu bawang yang berumur 8 bulan ditanam pada posisi bawah mengarah ke utara, sedangkan kayu bawang umur 4 bulan ditanam mengarah ke utara dan mengarah ke selatan, pada tanaman yang mengarah ke utara ditanam pada posisi atas, dan tanaman yang mengarah ke selatan terletak pada posisi atas dan bawah. Variabel yang diamati persen hidup, tinggi tanaman, diameter tanaman dan jumlah daun. Penelitian ini menggunakan non ekperimental dengan melihat studi kasus di lapangan (hutan kampus Universitas Bengkulu). Perbandingan keragaan kayu bawang dengan membandingkan keragaan kayu bawang sebagai berikut; perbandingan keragaan kayu bawang yang ditanam pada bagian utara dan selatan pada tanaman yang berasal dari umur bibit 4 bulan, perbandingan keragaan kayu bawang yang ditanam pada posisi atas dan bawah pada tanaman yang berasal dari umur bibit 4 bulan, perbandingan keragaan kayu bawang yang ditanam pada umur bibit 4 bulan dan 8 bulan bagian utara. Data yang dianalisis adalah data dari hasil tinggi, diameter, dan jumlah daun tanaman yang hidup dalam kondisi normal dan sehat dengan menggunakan analisis Uji T pada taraf 5%. Keragaan disajikan dalam bentuk tabel sederhana berdasarkan nilai ratarata, standar deviasi, dan kisaran, dari pengukuran awal, akhir serta pertambahan tanaman, dan diterangkan secara deskriptif. Keragaan di deskripsikan secara umum pada seluruh tanaman yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tanaman kayu bawang yang ditanam di hutan kampus memiliki keragaan yang baik dan beragam. Keragaan pertumbuhan ini dapat dilihat dari persen hidup untuk seluruh tanaman yaitu sebesar 84,89%, yang mempunyai riap tinggi sebesar 109,6 cm/tahun dan riap diameter sebesar 16,55 mm/tahun. Keragaman ini disebabkan karena umur bibit dan intensitas cahaya. Tanaman kayu bawang yang ditanam pada kondisi lingkungan dengan intensitas cahaya yang tinggi mempunyai keragaan yang baik dan mendukung pertumbuhan tanaman kayu bawang bila dibandingkan pada tanaman dengan intensitas cahaya yang rendah. Tanaman dengan umur bibit lebih muda mempunyai ukuran yang lebih kecil, sehingga yang terjadi kemampuan untuk tumbuh lebih rendah. Oleh karena itu, tanaman kayu bawang yang berasal dari umur bibit 8 bulan mempunyai keragaan yang lebih baik jika dibandingkan dengan umur bibit 4 bulan, akan tetapi pada kedua umur bibit tanaman tersebut mempunyai pertumbuhan yang sama. Tanaman yang ditanam pada kondisi lingkungan dengan kelembaban tanah yang berbeda, tidak menunjukkan pengaruh terhadap keragaan tanaman.