PERTUMBUHAN BIDURI (Calotropis gigantea) PADA MEDIA DENGAN TINGKAT SALINITAS DAN NAUNGAN BERBEDA

Main Authors: Maimunah, Maimunah, Apriyanto, Enggar, Putranto, Putranto
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14610/1/Skripsi%20Maimunah%20E1B012009.pdf
http://repository.unib.ac.id/14610/
Daftar Isi:
  • Vegetasi pantai di Bengkulu mengalami kerusakan yang mengakibatkan terjadinya erosi pesisir terus menerus. Untuk merehabilitasi vegetasi pantai seringkali tidak bisa dilakukan secara langsung dengan melakukan penanaman pohon, tetapi diperlukan tumbuhan pionir untuk mengkolonisasi areal. Biduri merupakan salah satu tumbuhan pionir yang penting dan banyak tumbuh di pesisir pantai. Akan tetapi sampai saat ini sangat sedikit informasi tentang biduri terutama untuk mengetahui peran biduri sebagai tanaman pionir dalam rehabilitasi. Belum adanya informasi yang akurat mengenai tanaman biduri ini sehingga dilakukan penelitian mengenai pertumbuhan semai biduri pada media dengan tingkat salinitas dan naungan berbeda. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh media dengan salinitas dan naungan berbeda terhadap pertumbuhan biduri. Penelitian dilakukan bulan Januari sampai April 2016 yang bertempat di Kebun Percobaan Pertanian Terpadu Medan Baru Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan RAK (Rancangan Acak Kelompok) 1 faktor dengan 4 perlakuan salinitas yaitu salinitas 0, 50, 75, dan 100%. Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 naungan yang dianggap sebagai ulangan (blok) yaitu naungan 0, 40, dan 70% di mana masing-masing ulangan terdapat 9 unit tanaman. Total tanaman yang diberi perlakuan berjumlah (4 x 3 x 9) 108 satuan percobaan. Analisis yang digunakan yaitu analisis varian (uji F) dan uji t terhadap tinggi, diameter dan jumlah daun. Analisis varian digunakan untuk pengamatan 0, 14, 28, dan 42 hst (hari setelah tanam), sedangkan uji t digunakan jika analisis varian pada naungan (blok) menunjukkan hasil signifikan. Sebagian tanaman biduri mati pada pengamatan 56, 70, dan 84 hst, sehingga dilakukan uji t pada salinitas 0 dan 50% serta naungan 0, 40, dan 70%. Akhir pengamatan dilakukan pengukuran klorofil daun, luas daun, panjang akar, dan jumlah stomata pada tanaman dengan salinitas 0 dan 50% serta naungan 0, 40, dan 70%. Pengaruh tingkat salinitas pada media terhadap pertumbuhan biduri menunjukkan bahwa semakin tinggi salinitas maka semakin rendah pertumbuhan biduri. Hasil ini ditunjukkan pada variabel jumlah daun, klorofil daun, luas daun, panjang akar, dan jumlah stomata. Sementara variabel yang menunjukkan pengaruh nyata taraf 5% yaitu pada jumlah daun. Pengaruh naungan menunjukkan bahwa semakin rapat naungan maka semakin baik pertumbuhan biduri. Hasil ini ditunjukkan pada variabel tinggi, diameter, klorofil daun, luas daun, dan jumlah stomata. Sementara variabel diameter menunjukkan pengaruh nyata taraf 5% pada awal pengamatan sedangkan tinggi menunjukkan pengaruh nyata pada saat suhu dan intensitas cahaya tinggi.