POTENSI SEED BANK DI BAWAH TEGAKAN SENGON DAN SUNGKAI HASIL REHABILITASI UMUR 19 TAHUN DI TAMBANG BATUBARA PT. BUKIT SUNUR TABA LAGAN BENGKULU TENGAH

Main Authors: Hastono, Heru, Suhartoyo, Hery, Anwar, Guswarni
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14563/1/Skripsi%20%28%20Heru%20Hastono%29%20E1B013005.pdf
http://repository.unib.ac.id/14563/
Daftar Isi:
  • Batubara merupakan salah satu sumber daya alam potensial yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber devisa untuk pembangunan nasional. Dalam kegiatan penambangan batubara biasanya dilakukan dengan cara pembukaan hutan, pengikisan lapisan-lapisan tanah, pengerukan dan penimbunan. Dampak kegiatan pengoperasian tambang pada akhirnya akan mempengaruhi kesuburan tanah sebagai media pertumbuhan tanaman dan merosotnya kesuburan tanah yang disebabkan karena terkupasnya lapisan tanah oleh kegiatan penambangan. Untuk melakukan kegiatan rehabilitasi pada lahan bekas tambang mengalami kendala yang disebabkan oleh kondisi lahan yang tidak menguntungkan, antara lain kurangnya unsur hara khususnya NPK, kurangnya air, dan kandungan logam berat yang sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bank biji di bawah tegakan sengon dansungkai hasil rehabilitasi umur 19 tahun di Tambang Batubara PT. Bukit Sunur Taba Lagan Bengkulu Tengah, mengetahui pengaruh perlakuan skarifikasi (pengovenan terhadap germinasi seed bank), mengetahui kualitas tanah yang terdapat pada lahan rehabilitasi di Tambang Batubara PT. Bukit Sunur Taba Lagan Bengkulu Tengah. Metode pengumpulan data menggunakan metode field research (pengumpulan data langsung dari lapangan) dengan pengumpulan data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling (pengambilan sampel secara sengaja). Analisis data yang digunakan adalah analisis Indeks Similarity Bray-Curtis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi seed bank yang terbanyak pada areal tambang PT. Bukit Sunur untuk lahan ripping dan lahan non ripping pada tegakan sengon yaitu jenis herba (Ageratum conyzoides)dan untuk lahan ripping di bawah tegakan sungkai adalah Chromolaena odorata sedangkan pada lahan non ripping di bawah tegakan sungkai adalah Imperata cylindrica. Lokasi lahan tambang ripping dan non ripping di bawah tegakan sengon dan pada lahan ripping di bawah tegakan sungkai, tumbuhan banyak muncul pada media yang dilakukan perlakuan skarifikasi (sampel tanah dioven) dibandingkan dengan yang tidak diberikan perlakuan skarifikasi, sedangkan pada lahan tambang non ripping di bawah tegakan sungkai, tumbuhan lebih banyak muncul pada media yang tidak diberikan perlakuan skarifikasi. Kualitas tanah yang terdapat di lahan penelitian menunjukkan bahwa tanah bersifat masam dan penilaian hasil analisis tanah tidak mengalami peningkatan yang terlalu signifikan dibandingkan penelitian sebelumnya