UJI KEAWETAN BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper Backer) DENGAN METODE PERENDAMAN DALAM AIR MENGALIR DAN DALAM LUMPUR TERHADAP SERANGAN RAYAP TANAH (Coptotermes curvignathus Holmgren) DAN RAYAP KAYU KERING (Cryptotermes cynocephalus Light)
Main Authors: | Handona, Heru, Nuriyatin, Nani, Deselina, Deselina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/14561/1/%5BSkripsi%5D%20Heru%20Handona%20%28E1B012092%29.pdf http://repository.unib.ac.id/14561/ |
Daftar Isi:
- Kebutuhan kayu sebagai bahan bangunan serta bahan baku industri pada saat ini cenderung semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, sedangkan pasokan kayu dari hutan alam tidak dapat mencukupi kebutuhan tersebut karena eksploitasi hutan yang berlebihan, konversi lahan dan kebakaran hutan. Penggunaan bahan baku kayu yang berlebihan berdampak terhadap persediaan jumlah bahan baku berupa kayu untuk industri yang dipasok oleh hutan alam mengalami penurunan dari tahun ke tahun dan menyebabkan jumlah kayu mencapai tingkat kelangkaan. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah material khusus sebagai bahan substitusi kayu, Bambu adalah salah satu alternatif bahan yang dapat digunakan untuk tujuan substitusi kayu. Penggunaan bambu sebagai substitusi kayu mempunyai beberapa kekurangan, salah satu kelemahan bahan baku bambu adalah tingkat keawetan alami yang rendah sehingga rentan terhadap organisme perusak seperti kumbang bubuk dan rayap. Untuk memperpanjang masa pakai bambu maka bambu harus diawetkan, pengawetan bambu yang paling mudah dilakukan adalah dengan cara perendaman. Tujuan penelitian ini pertama yaitu menentukan tingkat keawetan bambu betung pada setiap posisi batang terhadap serangan rayap tanah dan rayap kayu kering setelah dilakukan proses perendaman dalam air mengalir dan dalam lumpur. Kedua untuk menentukan metode pengawetan bambu betung terbaik secara tradisional (perendaman dalam air mengalir dan perendaman dalam lumpur) setelah diuji terhadap serangan rayap tanah dan rayap kayu kering. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017 sampai dengan April 2017 bertempat di laboratorium Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu dan Pematang Gubernur Kecamatan Muara Bangka Hulu Provinsi Bengkulu. Sampel uji bambu betung diambil di Desa Pal Batu Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong. Analisis data dilakukan berdasarkan SNI dan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan tingkat ketahanan bambu betung terhadap serangan rayap tanah pada posisi ujung batang lebih tinggi diikuti pada bagian pangkal dan tengah batang, sedangkan tingkat ketahanan bambu betung terhadap serangan rayap kayu kering pada posisi pangkal batang lebih tinggi diikuti pada bagian tengah dan ujung batang. Metode pengawetan bambu betung terbaik secara tradisional terhadap serangan rayap tanah dan terhadap serangan rayap kayu kering yaitu metode perendaman dalam lumpur dibandingkan metode perendaman dalam air mengalir.