KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA DENGAN MENGGUNAKAN BLACK LIGHT TRAPS DI TAMAN WISATA ALAM PANTAI PANJANG DAN PULAU BAAI PROVINSI BENGKULU

Main Authors: Sari, Arum Fitriana, Apriyanto, Enggar, Katherina, Efratenta
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14557/1/SKRIPSI%20ARUM.pdf
http://repository.unib.ac.id/14557/
Daftar Isi:
  • Berdasarkan aktivitasnya serangga dapat digolongkan menjadi serangga diurnal merupakan serangga yang membutuhkan intensitas cahaya tinggi, sehingga aktif pada siang hari, sementara dimalam hari tidur. Serangga nokturnal merupakan kebalikan dari perilaku diurnal, yaitu serangga yang membutuhkan intensitas cahaya rendah, sehingga aktif pada malam hari, sementara disiang hari tidur. Serangga krepskular adalah serangga yang membutuhkan intensitas cahaya sedang atau saat remang-remang selama peralihan hari yakni waktu senja dan fajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang serangga malam dan untuk membandingkan jenis serangga yang ada pada vegetasi rapat dan jarang yang terdapat pada kawasan TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai. Penelitian ini dilaksanakan pada7 September –11 Oktober 2016 di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang dan Pulau Baai Provinsi Bengkulu. Perangkap dipasang setiap hari selama kurun waktu dua bulan. Pengambilan sampel dua kali dalam seminggu di mulai pukul 18.0006.00 WIB.Metode yang digunakan dalam proses penelitian ini merupakan metode deskriptif yang memaparkan dari hasil observasi dan identifikasi yang telah dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap pengamatan serangga yang terperangkap setiap harinya mengalami penurunan karena mulai habisnya ketersediaan makanan juga factor cuaca seperti hujan yang menyebabkan serangga kurang aktif pada malam hari. Dalam penelitian ini menggunakan lampu neon hitam (black-light fluorescent tube) 20 watt, 220 volt. Lampu ini mengeluarkan ultra violet rendah, cahaya dengan panjang gelombang 300 - 400 nm, sehingga aman bagi mata. Jumlah jenis serangga pada vegetasi kurang rapat ditemukan 5 jenis, dan pada vegetasi rapat ditemukan juga 5 jenis dan Indeks keanekaragaman (DS) yang paling tinggi antara kedua vegetasi terdapat pada vegetasi rapat dengan nilai 0.67 sedangkan pada vegetasi kurang rapat dengan nilai 0.42 dan indeks kesamaan komunitas (IS) yaitu 80%.