SIFAT FISIK KAYU DAN KULIT DARI CABANG AKASIA MANGIUM (Acacia mangium Willd.) SEBAGAI BAHAN BAKU ENERGI

Main Authors: Endang L, Cica Kus, Yahya, Ridwan, Suhartoyo, Hery
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14552/1/Skripsi%20Cica%20Kusendang%20L.pdf
http://repository.unib.ac.id/14552/
Daftar Isi:
  • Terjadinya kelangkaan energi disebabkan penggunaan energi selama ini hanya terbatas pada energi fosil yang tidak dapat diperbaharui. Sebaliknya kebutuhan manusia akan energi semakin lama semakin meningkat, sehingga dibutuhkan sumber energi alternatif pengganti energi fosil yang ketersediaanya tinggi serta dapat diperbaharui. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan membandingkan nilai sifat fisik berupa kadar air, penyusutan, dan kerapatan pada material kayu dan kulit dari cabang akasia mangium (Acacia mangium Willd.) sebagai bahan baku energi alternatif pengganti energi fosil. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai dengan Januari 2017 di Laboratorium Divisi Teknologi Hasil Hutan Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu. Sampel kayu dan kulit dari cabang mangium yang digunakan berasal dari Kawasan Universitas Bengkulu. Adapun metode pengambilan sampel adalah purposif random sampling dengan unsur kesengajaan pada lima pohon mangium seumur dan memiliki fenotip baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata kadar air basah dan kadar air kering udara pada kayu serta kulit dari cabang mangium berturutturut 40,04% dan 10,41% serta 49,06% dan 12,08%. Persentase kadar air pada kayu cabang mangium signifikan lebih rendah daripada kulit dari cabang mangium. Persentase penyusutan panjang, lebar serta tebal kayu cabang mangium signifikan lebih rendah daripada kulit dari cabang mangium yaitu berturut-turut 0,59%, 3,55%, dan 9,47% serta 1,56%, 7,14%, dan 43,89%. Nilai kerapatan kayu cabang mangium signifikan lebih rendah daripada nilai kerapatan kulit dari cabang mangium yaitu 0,48 g/mL dan 0,62 g/mL. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa baik limbah kayu maupun kulit dari cabang mangium cukup efektif untuk dijadikan bahan baku energi pengganti energi fosil karena mengandung kadar air sedang, penyusutan sedang, dan kerapatan sedang yang mampu menghasilkan nilai kalor cukup tinggi.