MULTIPLIKASI DAN PEMBESARAN PLB (Protocorm Like Body) ANGGREK Dendrobium bicaudatum PADA BEBERAPA TARAF KONSENTRASI BAP (BENZYL AMINO PURINE) DAN AIR KELAPA SECARA IN VITRO

Main Authors: Handayani, Susi, Romeida, Atra, Djamilah, Djamilah
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14547/1/SUSI%20HANDAYANI%20E1J012032.pdf
http://repository.unib.ac.id/14547/
Daftar Isi:
  • Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Anggrek tersebar diseluruh dunia yang jumlahnya tidak kurang dari 25.000 species. Indonesia memiliki kurang lebih 5.000 species. Anggrek Dendrobium merupakan salah satu anggrek alam yang paling banyak diminati karena anggrek ini memiliki bunga yang tahan lama dan tidak mudah rontok, dengan bentuk dan warna bunga yang sangat bervariasi. Anggrek Dendrobium bicaudatum merupakan salah satu tanaman anggrek alam Bengkulu yang sudah langka. Hal ini disebabkan oleh kerusakan alam secara terus menerus, bila dibiarkan maka kelestarian anggrek ini akan terancam. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan konsentrasi pemberian Benzyl Amino Purine (BAP), air kelapa, dan interaksi BAP dengan air kelapa yang terbaik untuk multiplikasi dan pembesaran PLB anggrek D. bicaudatum. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni – Desember 2015 di Laboratorium Agronomi Divisi Kultur Jaringan dan Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) Faktorial dengan 2 faktor dan sebagai bloknya adalah hari tanam. Faktor Pertama adalah konsentrasi BAP dengan 5 taraf yakni: 0 (Kontrol), 0,5 mg L -1 , 1 mg L , 4 mg L -1 . Faktor yang kedua yaitu konsentrasiair kelapa dengan 5 taraf yakni : 0 (Kontrol), 50 ml L -1 , 100 ml L -1 , 150 ml L -1 , 200 ml L -1 . Dari kedua faktor perlakuan dihasilkan 25 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali, setiap ulangan terdiri atas 3 botol sehingga diperoleh 225 total unit percobaan. Satu unit percobaan setiap botol kultur ditanam 3 PLB D. bicaudatum. Pengamatan dilakukan selama 6 minggu setelah tanam (MST). Variabel yang diamati adalah jumlah daun planlet, tinggi planlet, diameter planlet, jumlah akar planlet, panjang akar planlet, bobot basah hasil penelitian dan jumlah PLB baru. Data kuantitatif yang normal dianalisis menggunakan uji F taraf 5 %, data yang tidak normal diuji deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk histogram, sedangkan data kualitatif ditampilkan dalam bentuk foto hasil penelitian. Hasil analisis yang berbeda nyata dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. -1 , 2 mg L -1 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air kelapa sampai dengan konsentrasi 200 ml L -1 tidak memberikan pertambahan yang signifikan terhadap jumlah dan panjang akar. Konsentrasi 100 ml L -1 menghasilkan bobot basah tertinggi (0,13 g). Sedangkan interaksi BAP dengan air kelapa serta konsentrasi BAP tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua variabel yang diuji.