UJI PATOGENESITAS BEBERAPA ISOLAT CENDAWAN ENTOMOPATOGEN TERHADAP KEPIK PENGHISAP POLONG (Riptortus linearis F.) PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill)
Main Authors: | Fazrial, Yusuf, Nadrawati, Nadrawati, Suparno, Teddy |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/14526/1/SKRIPSI%20YUSUF%20FAZRIAL.pdf http://repository.unib.ac.id/14526/ |
Daftar Isi:
- Kedelai merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Di indonesia, kedelai dijadikan makan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Dalam perkembangan setahun terakhir, Provinsi Bengkulu mengalami penurunan produksi tanaman kedelai yang disebabkan hama Riptortus linearis. Untuk mencegah penurunan akibat serangan hama tersebut, diperlukan pengendalian yang tidak mengurangi nilai lingkungan dan ekonomis. Penggunaan cendawan entomopatogen mampu menigkatkan mortalitas hama R.linearis dan mencegah kerusakan polong. Tujuan Penelitian ini adalah membandingkan mortalitas serangga R. linearis dan kerusakan polong kedelai dengan penggunaan beberapa isolat cendawan entomopatogen. Penelitian ini dilakukan pada bulan bulan September 2016 sampai Januari 2017. Di Kelurahan Telaga Dewa, Kota Bengkulu, dengan ketinggian 100 m dpl. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL)dengan menggunakan 5 taraf perlakuan sebagai berikut : BbK = Beuveria bassiana isolat asal Kepik ; BbT = Beuvaria bassiana isolat asal Tanah (Bengkulu) ; MaK = Metarhizium anisoplae asal Serangga (Kepik); MaT = Metarhizium anisopliae isolat asal Tanah (Bengkulu) dan K0 = Kontrol. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga jumlah tanaman percobaan yaitu 5x5 sehingga didapat 25 unit percobaan. Hasil uji patogenesitas cendawan menunjukan cendawan entomopatogen Cendawan entomopatogen Beauveria bassiana (Bals.) Vuill dan Metharizium anisopliae (Metch) asal kepik lebih tinggi terhadap mortalitas R. linearis 76% dan 73% dengan waktu kematian selama 11.16 hari dan 11.45 hari. Kerusakan polong pada tanaman kedelai setelah diperlakukan dengan cendawan entomopatogen berkisar 42.34% sampai dengan 72.08% dengan kerusakan 42.34% yang diberi cendawan Beauveria bassiana (Bals.) Vuill asal serangga (kepik)