KORELASI GENETIK PERTUMBUHAN DAN HASIL 15 JAGUNG HIBRIDA
Main Authors: | Oktarina, Nora, Rustikawati, Rustikawati, Chozin, Mohammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/14519/1/Skripsi%20Nora%20Oktarina%20%28E1J012093%29.pdf http://repository.unib.ac.id/14519/ |
Daftar Isi:
- Varietas berdaya hasil tinggi umumnya merupakan tujuan akhir bagi program pemuliaan jagung hibrida. Namun demikian, hasil jagung adalah sifat kuantitatif yang sangat mudah dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan seleksi secara langsung terhadap hasil menjadi tidak efektif dan tidak tepat sasaran. Pengingkatan hasil melalui seleksi secara tak langsung melalui sifatsifat lain dapat dicapai sekiranya sifat-sifat tersebut berkaitan erat dengan hasil. Tujuan penelitiann ini adalah untuk menaksir koefisien korelasi fenotipik dan genotipik antara sifat-sifat pertumbuhan dan hasil 15 jagung hibrida untuk menentukan kriteria seleksi guna peningkatan hasil melalui program pemuliaan jagung hibrida. Penelitian dilaksanakan mulai bulan September sampai Desember 2015 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Muara Bengkahulu, Kota Bengkulu. Rancangan acak kelompok lengkap dengan tiga ulangan digunakan utnuk mengalokasik 15 hubrida jagung (CT 1 , CT 2 , CT 3 , CT 4 , CT 5 , CT 6 , CT 7 , CT 8 , CT 9 , CT 10 , CT 11 , CT 12 , CT 13 ) pada petak percobaan berukuran 3 m x 3.6 m. Pengamatan dilakukan pada tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, biomasa tanaman, diameter tanpa kelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, jumlah biji per baris, jumlah biji per tongkol, dan hasil per petak. Baik koefisien korelasi fenotipik maupun genotipik ditaksir untuk mengukur derajat keeratan antar sifat-sifat yang diamati. Berdasarkan analisis korelasi fenotipik, tanaman yang hasilnya tinggi dicirikan oleh postur tanaman yang tinggi, bobot tongkol tanpa kelobot tinggi, jumlah biji per baris banyak, jumlah biji per tongkol banyak, bobot biji per tongkol tinggi. Namun demikian, terkait dengan program pemuliaan tanaman, seluruh sifat (kecuali diameter tongkol tanpa kelobot) harus dipertimbangkan secara bersamaan untuk peningkatan hasil jagung hibrida. , CT 14 , dan CT 15