KETERSEDIAAN DAN SERAPAN KALIUM TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBEDA JENIS PADA BEBERAPA KONSENTRASI DI TANAH ULTISOL

Main Authors: Anggita, Tristantia, Muktamar, Zainal, Fahrurrozi, Fahrurrozi
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14513/1/Skripsi%20Tristantia%20Anggita.pdf
http://repository.unib.ac.id/14513/
Daftar Isi:
  • Dampak negatif penggunaan pupuk sintetik yang berlebihan menjadi salah satu sebab penggunaan kembali bahan organik sebagai sumber hara dan memperbaiki kerusakan tanah. Pupuk organik cair (POC) dapat menyediakan unsur hara secara cepat serta memperbaiki sifat-sifat tanah. Kotoran hewan seperti sapi, kambing dan kelinci berpotensi dijadikan POC. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ketersediaan dan serapan kalium kacang hijau pada beberapa perlakuan jenis dan konsentrasi POC serta menentukan jenis dan konsentrasi dari pupuk organik cair yang potimal untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau. Penelitian ini dilakasanakan pada bulan September–Desember 2016 di Screen house dan Laboratorium Ilmu Tanah Universitas Bengkulu. Tanah yang digunakan adalah Ultisol yang berasal dari Keluran Kandang Limun Kecamatan Muara Bangkahulu. Penelitian ini menggunakan Rancanan Acak Lengkap dengan dua faktor. Faktor pertama jenis POC yaitu P1 (kambing), P2 (kelinci), P3 (sapi). Faktor kedua konsentrasi pupuk yaitu K1(0%), K2(25%), K3(50%), K4(75%), K5(100%), kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel pengamatan terdiri dari pH tanah, C-organik, K-dd, NO, konsentrasi K, serapan K, jumlah daun, tinggi tanaman, biomassa segar dan kering atas dan biomassa segar dan kering bawah, berat dan jumlah bintil akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberia POC dari kotoran kelinci memiliki pH paling tinggi tetapi K-dd tertinggi diperoleh dari pemberian POC kotoran kambing. Jenis POC tidak memberikan perbedaan terhadap serapan K tanaman kacang hijau. Pemberian POC konsentrasi 100% mampu meningkatkan kesuburan tanah yang diindikasikan dengan peningkatan pH tanah dan K-dd tanah serta mampu meningkatkan konsentrasi dan serapan K, biomassaa segar dan kering atas dan. biomassa kering bawah. (Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu)