DAYA GABUNG ENAM TETUA HIBRIDA JAGUNG DARI PERSILANGAN SETENGAH DIALEL GENERASI S 7

Main Authors: Dwitama, Niko, Rustikawati, Rustikawati, Suryati, Dotti
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14507/1/SKRIPSI%20Niko%20Dwitama%20E1J012111.pdf
http://repository.unib.ac.id/14507/
Daftar Isi:
  • Informasi awal yang diperlukan dalam pembentukan varietas hibrida adalah evaluasi daya gabung. Daya gabung adalah kemampuan genotipe untuk mewariskan karakter yang diinginkan kepada keturunannya. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh informasi tentang nilai daya gabung dari kombinasi persilangan enam tetua jagung generasi S. Percobaan ini dilaksanakan pada bulan September 2015 hingga Desember 2015, di Zona pertanian terpadu Medan Baru Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan satu faktor yaitu 15 hibrida setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 45 unit petak percobaan. Hibrida yang diuji diperoleh dari persilangan setengah diallel dari 6 tetua, keenam tetua tersebut adalah tetua tetua hasil silang dalam generasi S 7 7 dengan kode tetua masing masing adalah G1, G3, G6, G7, G8 dan G9. Keenam tetua dipilih karena sudah dilakukan selfing selama enam generasi. Hasil persilangan setengah dialel diperoleh sebanyak 15 hibrida yang meliputi G1XG3, G1XG6, G3XG6, G1XG7, G3XG7, G6XG7, G1XG8, G3XG8, G6XG8, G7XG8, G1XG9, G3XG9, G6XG9, G7XG9 dan G8xG9. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, bobot tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol, diameter tongkol tanpa kelobot, jumlah biji per baris, bobot biji per tongkol, jumlah biji per tongkol dan hasil pipilan kering per petak. Pendugaan nilai Daya Gabung Umum (DGU) dan Daya Gabung Khusus (DGK) bagi setiap genotipe, dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode Griffing model IV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lima belas genotipe jagung yang diuji memberikan perbedaan yang nyata pada lima variabel yang diamati (tinggi tanaman, bobot tongkol tanpa kelobot, bobot biji per tongkol, jumlah biji per tongkol dan hasil pipilan kering per petak) dan berbeda sangat nyata pada variabel jumlah daundan diameter tongkol tanpa kelobot. Tetua G1 dan G3 memiliki nilai DGU positif untuk semua variabel kecuali tinggi tanaman tetua G1.Semua variabel hasil kombinasi persilangan G7XG1 memiliki nilai DGK positif, variabel tinggi tanaman dan diameter batang memiliki nilai DGK yang paling tinggi. Kombinasi persilangan G8XG6 memiliki nilai DGK yang tinggi untuk variabel jumlah daun, bobot tongkol tanpa kelobot, jumlah biji per baris, bobot biji per tongkol, dan hasil pipilan kering per petak.