PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI HIBRIDA PERAKITAN UNIB DENGAN BERBAGAI JENIS MULSA PADA TANAH SERI KANDANG LIMUN
Main Authors: | Irawan, Mhd. Yudha, Ganefianti, Dwi Wahyuni, Nusantara, Abimanyu D. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/14496/1/SKRIPSI.pdf http://repository.unib.ac.id/14496/ |
Daftar Isi:
- Rendahnya produktivitas cabai disebabkan penggunaan varietas yang kurang tepat dan kendala pada teknik budidaya. Penggunaan varietas hibrida dapat meningkatkan potensi hasil pada tanaman cabai dan meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Selain itu, penerapan teknik budidaya dengan menggunakan mulsa juga dapat meningkatkan produktivitas tanaman cabai dan memperbaiki sifat tanah.Varietas hibrida adalah hasil persilangan dua tetua yang menghasilkan generasi F1 yang menghasilkan sifat unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan cabai hibrida dengan menggunakan jenis mulsa terbaik guna meningkatkan pertumbuhan dan hasil pada tanah seri Kandang Limun. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial diulang tiga kali dengan hibrida sebagai faktor pertama dan berbagai jenis mulsa (plastik hitam perak, jerami padi dan tandan kosong kelapa sawit) sebagai faktor kedua. Hasil penelitian menunjukkan hibrida berpengaruh nyata terhadap tinggi cabang dikotom, diameter batang, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman dan bobot berangkasan basah. Pada jenis mulsa yang digunakan pada cabai hibrida berpengaruh nyata terhadap tinggi cabang dikotom, diameter batang dan bobot berangkasan basah. Hasil tertinggi ditunjukkan pada hibrida H73 dengan menggunakan mulsa tandan kosong kelapa sawit dengan rerata jumlah buah buah per tanaman sebesar 89,13 buah dan rerata bobot buah per tanaman sebesar 534,72 gram. Hibrida H23 menunjukkan tinggi cabang dikotom paling tinggi sebesar 31,21 cm, sedangkan hibrida H53 menunjukkan keunggulan pada diameter batang sebesar 9,28 mm dan hibrida H73 menunjukkan keunggulan pada bobot berangkasan basah sebesar 259,90 gram. Perlakuan mulsa jerami padi menunjukkan tinggi cabang dikotom paling tinggi sebesar 30,62 cm dan diameter batang paling tinggi sebesar 9,89 mm. Sedangkan pada bobot berangkasan basah paling tinggi ditunjukkan pada perlakuan mulsa plastik hitam perak sebesar 278,23 gram.