PENGARUH POPULASI NEMATODA MELOIDOGYNE SPP DAN JAMUR FUSARIUM SP TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI (CAPSICUM ANNUUM L.) DAN PERKEMBANGAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM

Main Authors: Andani, Imelda Riska, Pamekas, Tunjung, Djamilah, Djamilah
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14488/1/skripsi%20pdf.pdf
http://repository.unib.ac.id/14488/
Daftar Isi:
  • Cabai merah (Capsicum anuum L.) merupakan salah satu komoditi sayuran yang paling banyak dibudidayakan petani sayur di Indonesia. Cabai merah mengandung banyak gizi, berperanan penting untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional maupun komoditas ekspor. Produksi cabai besar di Provinsi Bengkulu tahun 2014 sebesar 46.166,70 ton. Peningkatan produksi cabai besar ini diperkirakan karena kenaikan luas panen, namun peningkatan luas panen dan produksi di tahun 2014 tidak diikuti oleh kenaikan produktivitas. Jika dibandingkan dengan tahun 2013, produktivitas tahun 2014 menurun sebesar 0,70 ton/hektar atau turun 10,07 persen. Salah satu penyebab penurunan produktivitas cabai yaitu adanya serangan nematoda dan penyakit layu fusarium. Apabila tanaman terserang oleh Meloidogyne spp, sistem perakaran yang normal akan berkurang dan menyebabkan jaringan berkas pengangkut terganggu, akibatnya tanaman mudah layu. Fusarium merupakan patogen tanaman yang dapat menular melalui tanah (soil borne). Cendawan ini dapat bertahan dalam tanah sebagai miselium atau spora tanpa adanya inang. Jika terdapat inang maka akan menginfeksi akar, masuk ke jaringan vaskular (xylem) menyebar dan memperbanyak diri, dan menyebabkan inang layu. Penelitian bertujuan untuk menjelaskan pengaruh populasi nematoda Meloidogyne spp dan jamur Fusarium sp terhadap pertumbuhan tanaman cabai dan perkembangan penyakit layu Fusarium. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, pada bulan Maret sampai dengan Juli 2016. Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial, dengan faktor pertama, populasi Meloidogyne spp yang terdiri atas Nematoda 0 = 0 ekor polibag -1 , Nematoda 1 = 50 ekor polibag -1 , Nematoda = 100 ekor polibag -1 , Nematoda 3 = 150 ekor polibag -1 , Nematoda 4 = 200 ekor polibag . Faktor kedua, inokulasi Fusarium sp yang terdiri dari F 0 : tanpa fusarium, F : dengan fusarium. Masing-masing perlakuan diulang 3 kali, sehingga didapat 30 unit percobaan tanaman cabai. 1 Hasil penelitian menunjukkan infeksi Fusarium sp menghambat diameter batang, intensitas serangan, dan persentase serangan. Inokulasi Meloidogyne spp mampu menghambat pertumbuhan jumlah daun minggu ke 3, diameter batang, massa inkubasi, dan persentase serangan. Dari semua perlakuan yang ada, Meloidogyne spp populasi 200 ekor (M4) dan dengan fusarium (F1) merupakan perlakuan yang tertinggi terserang penyakit, sedangkan yang tanpa Meloidogyne spp dan tanpa Fusarium sp tidak terdapat 2 -1 serangan penyakit, interaksi antara Fusarium sp dan Meloidogyne spp menyebabkan penghambatan pertumbuhan dan mempercepat keparahan penyakit tanaman cabai.