RESPON PERTUMBUHAN JAGUNG MANIS (zea mays saccharata Sturt) PADA TANAH GAMBUT DENGAN PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS KAPUR DAN TANAH MINERAL
Main Authors: | Hafip, Novita, HIndarto, Kanang Setyo, Bharchia, Faiz |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/14475/1/SKRIPSI%20NOVITA%20HAFIP.pdf http://repository.unib.ac.id/14475/ |
Daftar Isi:
- Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau yang lebih dikenal dengan nama sweet corn merupakan sumber karbohidrat tinggi yang banyak dikonsumsi masyarakat. Produksi jagung di Propinsi Bengkulu rata-rata baru mencapai 1.81 ton/ ha dan rata-rata nasional sekitar 2.5 ton/ha yang masih sangat rendah jika dibandingkan dengan kebutuhan jagung yang terus meningkat dari tahun-ketahun. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi dosis kapur dan tanah mineral yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Desember 2015 diLaboratorium Ilmu Tanah dan Green House Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, pada ketinggian tempat 15 m diatas permukaan laut (dpl). Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah daun terbanyak ada pada permberian kapur dengan dosis 1 ton/ha adalah 10,00 buah jauh lebih tinggi 14,44 % dari jumlah daun pada pemberian kapur dengan dosis 1,5 ton/ha yaitu 8,66 buah. Panjang akar pada perlakuan 1,5 ton/ha adalah 74,41 cm jauh lebih tinggi 45,9 % dari panjang akar pemberian kapur dengan dosis 0 ton/ha yaitu 40,25 cm, pH tanah terendah ada pada pemberian kapur dengan dosis 0 ton/ha. pH tanah pada perlakuan 1,5 ton/ha adalah 3,71 cm jauh lebih tinggi 45,9 % dari panjang akar pemberian kapur dengan dosis 0 ton/ha yaitu 3,10 cm. Hal ini diduga karena pH pada tanah penelitian bukan pH yang optimum bagi tanaman. tinggi tanaman terendah ada pada perlakuan 10 % tanah + 90 % gambut. Tinggi tanaman pada perlakuan 15 % tanah + 85 % gambut adalah 155,5 cm jauh lebih tinggi 16,14 % dari tinggi tanaman pada perlakuan 10 % tanah + 90 % gambut yaitu 130,4 cm. Tingkat kehijauan daun pada perlakuan 10 % tanah + 90 % gambut adalah 50,13 jauh lebih tinggi 18,77 % dari tingkat kehijauan daun pada perlakuan 15 % tanah + 85 % gambut yaitu 40,72. perlakuan 15 % tanah + 85 % gambut menghasilkan tingkat panjang akar terbaik jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Sedangkan panjang akar terendah ada pada perlakuan 100 % gambut. Tingkat pH tanah pada perlakuan 15 % tanah + 85 % gambut/ polibag adalah 3,67 jauh lebih tinggi 13,62 % dari pH tanah pada perlakuan 100 % gambut yaitu 3,17. pH tanah sangat dipengaruhi oleh kejenuhan basa. Bila kejenuhan basa meningkat maka pH akan naik.