RESPON PERTUMBUHAN DAH HASIL JAGUNG (Zea mays L.)AKIBAT PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS KOMPOS DI TANAH ULTISOL

Main Authors: Wijaya, Catur Ary, Prasetyo, Prasetyo, Hasanudin, Hasanudin
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14470/1/Catur%20Ary%20Wijaya%20E1J009049.pdf
http://repository.unib.ac.id/14470/
Daftar Isi:
  • Salah satu cara pengaplikasian pertanian organik yakni dengan menjalankan sistem pertanian terpadu (pengelolaan usaha) yang memadukan komponen-komponen pertanian seperti, tanaman dan hewan ternak dalam satu kesatuan yang utuh. Sistem pertanian ini akan signitifikan dari dampak yang ditimbulkannya yang bersifat positif dan sesuai dengan kriteria pembangunan pertanian berkelanjutan karena berbasis oraganik dan dikembangkan berbasis potensi lokal. Jagung (Zea mays, L) merupakan komoditas bahan pangan penting, karena mempunyai kandungan karbohidrat dan protein yang tinggi kedua setelah beras, bahkan di daerah Indonesia jagung juga dapat dijadikan sebagai bahan pangan utama. Tidak hanya sebagai bahan pangan utama, jagung juga dikenal sebagai bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak maupun bahan baku industri. Lahan sawah, dengan jenis tanah jenis ultisol, memiliki keterbatasan dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Permasalahan utama pada tanah jenis ultisol disamping kondisi hara yang tergolong miskin juga sifat fisiknya yang kurang menguntungkan. Pupuk kandang diberikan untuk memperbaiki kualitas tanah kawasan marginal. Kompos merupakan pupuk alami (organik) yang terbuat dari limbah pertanian seperti jerami padi, rumput - rumputan, sekam padi, dedaunan, dan bahan organik lainnya seperti kotoran kambing yang sengaja ditambahkan untuk mempercepat proses dekomposisi atau pembusukan. Kompos yang digunakan yakni bahan-bahan yang terdiri dari jerami padi, sekam padi, dedaunan kering, Wedelia, dan Paitan yang diketahui memiliki kandungan nitrogen masing masing sebesar, sekam padi memiliki kandungan N 0.93% /gr, pupuk hijau Tithonia mengandung unsur N dan K yang cukup tinggi yaitu 3,5% dan 4,1% K. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis kompos yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil jagung di lahan Ultisol. Waktu pelaksanaan pada bulan Mei – Oktober 2014 di kebun percobaan Medan Baru UNIB. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan empat kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos dengan berbagai dosis yakni 0 sampai 20 ton ha -1 tidak memberikan pengaruh secara nyata terhadap varibel yang diamati pada tanaman jagung. Hasil rerata menunjukkan bahwa penggunaan kompos dengan dosis 20 ton ha -1 memberikan nilai tertinggi terhadap hasil berat pipilan kering jagung sebesar 4,909 ton ha -1 .