PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea Mays Saccharata Sturt L) DENGAN PENGURANGAN PUPUK NPK YANG DIGANTIKAN DENGAN LUMPUR KELAPA SAWIT (SLUDGE) PADA TANAH ULTISOL

Main Authors: Sari, Dewi Puspita, Simanihuruk, Bilman Wilman, Gusmara, Herry
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14453/1/Skripsi%20Dewi%20Puspita%20Sari.pdf
http://repository.unib.ac.id/14453/
Daftar Isi:
  • Produktivitas jagung manis saat ini masih relatif rendah karena kurangnya perhatian petani dalam memanfaatkan lahan pertanian, teknik budidaya yang belum maksimal, dan lahan-lahan subur yang beralih fungsi untuk tanaman industri maupun pemukiman. Usaha pengembangan jagung manis ini perlu dicari alternatif, salah satunya adalah pemanfaatan lahan-lahan marginal yang ada, keberadaan lahan-lahan marginal seperti ultisol masih cukup luas dan merupakan sumberdaya yang berpotensi bila dikembangkan sebagai lahan pertanian. Ultisol sebagai lahan pertanian mempunyai tingkat kesuburan rendah yang dicirikan oleh pH, KTK, ketersediaan hara, serta kandungan bahan organik sangat rendah, dan mempunyai konsentrasi Al sangat tinggi sehingga menghambat pertumbuhan dan produksi tanaman. Untuk mengatasi produktivitas yang rendah pada lahan ultisol tersebut, perlu dilakukan usaha perbaikan kesuburan tanah yang meliputi perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Kesuburan tanah dapat diperbaiki dengan pemupukan. Pemupukan bertujuan untuk menyediakan hara yang diperlukan oleh tanaman, baik dengan pupuk anorganik maupun pupuk organik yang diberikan melalui tanah. Pengambilan unsur hara yang sama dari tanah secara terus-menerus dan pemberian pupuk anorganik secara berlebihan akan menyebabkan pencemaran lingkungan, produksivitas lahan menurun, dan terjadi degradasi lahan atau penurunan kesuburan tanah sehingga perlunya pengurangan dosis pupuk anorganik yang digantikan dengan pupuk organik seperti mengurangi dosis pupuk NPK yang digantikan dengan lumpur sawit (sludge). Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Taba Lagan, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu dengan ketinggian tempat ± 30 m dpl. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa pengurangan dosis pupuk NPK mutiara yang digantikan dengan lumpur sawit (sludge) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan satu faktor yaitu pemberian pupuk NPK mutiara yang digantikan dengan lumpur kelapa sawit terhadap tanaman jagung manis dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Percobaan dilakukan di lapang dengan perlakuan pertama yaitu pemberian NPK mut iara dengan dosi s 300 kg haˉ 1 ( T), pemberian lum pur sawit 30 ton haˉ 1 (T ), pemberian 300 kg NPK mut iara + 3 0 ton haˉ 1 lum pur sawit (T), pemberian 225 kg NPK mutiara + 30 ton haˉ 1 lum pur sawit (T4 ), pemberian 150 kg NPK mutiara + 30 ton haˉ 1 lum pur sawit (T), dan pemberian 75 kg NPK mut iara + 30 ton haˉ 1 lum pur sawit (T6 5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi yang memberikan respon terbaik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis adalah pemberian 150 kg NPK mutiara + 30 ton haˉ 1 lum pur sawit yang berpengaruh nyata pada peubah tingkat kehijauan daun, diameter batang, bobot tongkol berkelobot per petak, dan bobot tongkol tanpa kelobot per petak. Sedangkan peubah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang tongkol berkelobot, diameter tongkol berkelobot, bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, diameter tongkol tanpa kelobot, dan jumlah baris per tongkol tidak berpengaruh nyata.