PENGARUH ATRIBUT ISTRI NELAYAN TERHADAP PROBABILITAS TERJADINYA KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

Main Authors: Pebrinita, Yudiarti, Romdhon, Mustopa, Sukiyono, Ketut
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14427/1/Yudiarti%20Pebrinita.pdf
http://repository.unib.ac.id/14427/
Daftar Isi:
  • Luas total perairan laut Indonesia adalah tiga kali lipat dibandingkan wilayah daratannya (Lasabuda, 2013, UNCLOS, 1982) sehingga menjadikan banyak masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan, terutama pada perikanan tangkap. Pada tahun 2014 kontribusi nelayan di Provinsi Bengkulu sebesar 6% terhadap jumlah nelayan nasional atau meningkat hingga 4 kali lipat dari jumlah nelayan pada tahun sebelumnya (BPS, 2017) yang menunjukkan bahwa sumber daya laut Bengkulu sangat melimpah. Perencanaan PPH (Pola Pangan Harapan) yang dirancang oleh BKP Provinsi Bengkulu tahun 2012 menjelaskan bahwa situasi konsumsi pangan penduduk Provinsi Bengkulu secara agregat belum memenuhi kecukupan gizi dengan mutu yang relatif rendah. Namun, Mulyasari dan Arianti pada tahun 2015 menemukan bahwa hanya 15% masyarakat nelayan di pesisir Kota Bengkulu berada pada kategori Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I dari jumlah penduduk, artinya 85% rumah tangga nelayan di Bengkulu sudah berada dalam keadaan kondisi ketahanan pangan yang baik. Hal ini tidak lepas dari kontribusi perempuan dalam menjaga keadaan nutrisi yang baik untuk keluarga dengan menganekaragamkan jenis pangan (Ibnouf, 2009). Hal ini diduga dipengaruhi oleh atribut yang melekat pada istri nelayan itu sendiri seperti umur, tingkat pendidikan, usia perempuan saat menikah, pendapatan perempuan, jumlah balita dan jumlah anggota keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat ketahanan pangan rumah tangga sekaligus menganalisa pengaruh atribut istri nelayan terhadap ketahanan pangan Rumah Tangga nelayan perikanan tangkap di Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu. Banyak macam indikator yang digunakan untuk mengukur ketahanan pangan antara lain yaitu indikator konsumsi kalori perkapital, indikator persentase kekurangan energi, jumlah energi yang diperoleh dari bahan pokok, keanekaragamanan makanan, persentase pengeluaran pangan rumah tangga dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan indikator klasifikasi silang dengan mengkombinasikan indikator ragam jenis pangan (Diet Diversity) dengan persentase pengeluaran pangan dan didapatkan 4 kriteria yaitu (1) Tahan Pangan (2) Rentan Pangan, (3) Kurang Pangan dan (4) Rawan Pangan. Adapun model yang digunakan untuk melihat pengaruh atribut perempuan dan atribut rumah tangga adalah model multinomial logistik, hal ini merupakan kebaharuan dalam melihat peran perempuan menjaga ketahanan pangan rumah tangga. Variabel terikat (Y) dalam multinomial logistik adalah empat kriteria ketahanan pangan dengan Y0 (Rawan Pangan), Y1 (Kurang Pangan), Y2 (Rentan Pangan) dan Y3 (Tahan Pangan). Sedangkan variabel bebasnya adalah atribut istri nelayan yang terdiri dari umur (X1), usia menikah (X3), tingkat pendidikan (X4), jumlah anak Bawah Lima Tahun (X5) dan jumlah anggota keluarga (X6). Hasil penelitian menunjukkan tingkat ketahanan pangan rumah tangga nelayan perikanan tangkap di Kota Bengkulu berdasarkan indikator klasifikasi silang ada 4, yaitu tahan pangan (30%), rentan pangan (16,6%), kurang pangan 26,7% dan rawan pangan 26,7%. Uji parameter secara bersama-sama menunjukkan signifikansi sebesar 94% dan kemampuan variabel-variabel bebas dalam model ini mampu menjelaskan variabel terikatnya sebesar 31,9%. Uji parameter secara parsial menunjukkan atribut perempuan yang mempengaruhi status ketahanan pangan rumah tangga nelayan di Kota Bengkulu adalah pendapatan perempuan (α=10%), jumlah balita (α=5%) dan jumlah anggota keluarga(α=15%). Sedangkan umur, usia menikah dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan. Kata Kunci: Atribut Istri Nelayan, Ketahanan Pangan Rumah Tangga, Indikator Klasifikasi Silang, Multinomial Logistik(Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu)