ANALISIS INTEGRASI PASAR DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA IKAN KERING DI KOTA BENGKULU

Main Authors: Pebrianti, Rara, Sumantri, Bambang, Sriyoto, Sriyoto
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14419/1/SKRIPSI%20%20RARA%20PEBRIANTI.pdf
http://repository.unib.ac.id/14419/
Daftar Isi:
  • Indonesia dikenal sebagai negara maritim terbesar di dunia karena memiliki potensi perikanan yang relatif besar. Indonesia memiliki potensi perikanan tangkap sebesar 6,4 juta ton per tahun (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2009). Provinsi Bengkulu memiliki panjang pantai mencapai 525 km (Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, 2013). Hal ini memungkinkan Provinsi Bengkulu memiliki potensi perikanan yang relatif besar. Kota Bengkulu memiliki potensi perikanan yang cukup besar dapat dilihat pada tahun 2014 potensi perikanan kota Bengkulu mencapai 28.216.400 Ton. Potensi perikanan yang relatif besar ini memungkinkan lapisan masyarakat tertentu memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan keluarga. Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Kelautan penduduk, masyarakat di Kecamatan Kampung Melayu paling banyak bergerak di bidang perikanan laut sebanyak 80% kepala keluarga berusaha di bidang ini dan sebanyak 45,3% masyarakatnya mengolah hasil tangkapan untuk dibuat ikan kering yang berupa ikan asin dan ikan kering tawar. Ikan kering yang dihasilkan kemudian dijual melalui pedagang pengumpul dan sebagian kecil dijual secara langsung ke pasar. Pasar yang menjadi tujuan yaitu diantaranya pasar Kota Bengkulu dan luar Kota Bengkulu seperti Kota Pagaralam, Lubuk Linggau, Kepahyang dan Manna. Penjualan ikan kering ke pasar ini tentunya akan dipengaruhi oleh benerapa faktor, salah satunya yaitu harga ikan kering itu sendiri. Harga Ikan kering yang terjadi di pasar Kota Bengkulu dapat saja dipengaruhi oleh harga ikan kering di Kota Manna. Hal ini dapat terjadi karena ikan kering yang dihasilkan Kota Bengkulu sebagian dipasarkan ke pasar Kota Manna. Harga ikan kering yang terintegrasi akan mempengaruhi produktivitas usaha pembuatan ikan kering pada sentra produksi. Ketika harga ikan kering meningkat pada satu tempat maka pembuat ikan kering akan meningkatkan produksinya. Pengembangan usaha ikan kering di Kota Bengkulu sangat memungkinkan, mengingat potensi perikanan tangkap di Kota Bengkulu relatif besar. Pengembangan usaha ikan kering ini tidak hanya dipengaruhi oleh harga yang terjadi di pasaran saja, tetapi variabel lainnya juga ikut mempengaruhinya. Faktor internal dan external dari usaha pembuatan ikan kering tentunya akan mempengaruhi pengembangan usaha ikan kering. Oleh karena itu diperlukan satu strategi usaha pengembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi pasar ikan kering antar pasar di Kota Bengkulu, menganalisis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap usaha ikan kering di Kota Bengkulu dan mengetahui alternatif strategi pengembangan usaha ikan kering di Kota Bengkulu. Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 19 April 2016 sampai 23 September 2016. Metode yang digunakan untuk menganalisis integrasi pasar ikan kering antar pasar di Kota Bengkulu menggunakan konsep Index of Market Connection (IMC) dengan pendekatan model Autoregressive Distributed Lag Model, untuk menganalisis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap usaha ikan kering di Kota Bengkulu digunakan Matriks IE dan untuk mengetahui alternatif strategi pengembangan usaha ikan kering di Kota Bengkulu digunakan analisis SWOT. Berdasarkan Hasil Penelitian maka dapat diketahui bahwa tidak terjadi integrasi jangka pendek anatara pasar acuan dengan pasar Manna yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti struktur pasar yang tidak sempurna dan lokasi pasar yang berjauhan, namun yang terjadi yaitu integrasi jangka panjang yang menunjukan adanya arus perdagangan diantara pasar tersebut. Faktor internal pengembangan usaha ikan kering adalah ketersediaan modal, ketersediaan ikan segar, tingkat kualitas ikan kering, tenaga kerja, tidak adanya perencanaan waktu produksi, perencanaan bahan baku, ketersediaan tenaga kerja (terampil dan terdidik), sistem kontrak tenaga kerja (tetap dan ahli). Sedangkan, faktor eksternal adalah penyedia modal, konsumen tetap, pelanggan (nyata, perantara, dari luar daerah), sifat sikap perilaku masyarakat terhadap produk ikan kering, pesaing olahan hasil ikan lainnya, pesaing olahan ikan kering dari luar daerah. Alternatif strategi yang dapat digunakan dalam pengembangan usaha ikan kering di Kota Bengkulu yaitu Memaksimalkan bantuan yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan produksi ikan kering, menerapkan bantuan dari pemerintah untuk melaksanakan pembinaan kelompok usaha ikan kering, Meningkatkan daya saing ikan kering melalui perantara konsumen dan pelanggan, meningkatkan kualitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar.