ANALISIS PENDAPATAN DAN SALURAN PEMASARAN AGROINDUSTRI EMPING MELINJO SKALA RUMAH TANGGA DI DESA MEOK KECAMATAN ENGGANO KABUPATEN BENGKULU UTARA
Main Authors: | Septa Anggraini, Milangga, Agus, Purwoko, Apri, Andani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/14384/1/MILANGGA%20SEPTA%20ANGGRAINI%20%28SKRIPSI%29.pdf http://repository.unib.ac.id/14384/ |
Daftar Isi:
- Pulau Enggano adalah salah satu kawasan pulau-pulau kecil yang terletak di perairan Samudera Hindia, yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Berdasarkan Draf Rancangan Keputusan Presiden Republik Indonesia Tahun 2004 tentang Pengelolaan pulau-pulau kecil terluar, bahwa dari 92 pulau yang ada, salah satu diantaranya adalah Pulau Enggano. Sebagai sebuah kecamatan, Pulau Enggano terdiri dari 6 desa yaitu desa Malakoni, Apoho, Meok, Banjarsari, Kaana dan Kahyapu. Di Desa Meok di Kecamatan enggano merupakan desa yang memiliki jumlah pengrajin terbanyak. Agroindustri emping melinjo ini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Namun pengrajin emping melinjo umumnya belum menghitung tingkat pendapatan yang dihasilkan dari usaha emping melinjo secara benar. Untuk itu perlu dilakukan perhitungan mengenai pendapatan pengrajin emping melinjo. Selain itu dalam penyampaian produk dari produsen ke konsumen maka diperlukan suatu pemasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Menghitung besar pendapatan yang dihasilkan dari agroindustri emping melinjo, mengidentifikasi saluran pemasaran dan menganalisis marjin pemasaran emping melinjo skala rumah tangga di Desa Meok Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian dilakukan di di Desa Meok Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara dengan Metode penentuan lokasi secara purposive sampling (sengaja). Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diperoleh dari proses observasi (sensus), wawancara dan menggunakan literatur lain yang ada. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis biaya, penerimaan, pendapaan, biaya pemasaran, keuntungan pemasaran dan marjin pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan penerimaan pengrajin Emping Melinjo di Desa Meok per minggu adalah sebesar Rp 558.675. Rata-rata besarnya biaya total untuk proses produksi emping melinjo selama satu minggu sebesar Rp 415.703,37 dengan biaya tetap Rp 5.620,78 dan biaya variabel yang meliputi biaya bahan baku, biaya bahan bakar, bahan pengemas, dan biaya tenaga kerja adalah Rp 410.082,59 per minggu. Sehingga dapat diketahui Pendapatan rata-rata Pengrajin Emping Melinjo di Desa Meok Kecamatan Enggano Provinsi Bengkulu Utara adalah sebesar Rp 142.971,63 per minggu. Saluran pemasaran di Meok kecamatan Enggano ini memiliki tiga bentuk saluran pemasaran yaitu : produsen – PPD – PPK – PB – PP – Konsumen akhir (Bengkulu), Produsen – PPD – PPK – PB – Konsumen akhir (Bengkulu), Produsen – Konsumen akhir (Enggano). Marjin pemasaran Emping Melinjo diperoleh pada saluran I yaitu sebesar Rp 25.000/Kg. PPD sebesar Rp 5000/Kg, PPK sebesar Rp 5000/Kg, PB sebesar Rp 5000/Kg dan PP sebesar Rp 10.000/Kg. Marjin pemasaran pada saluran II yaitu sebesar Rp 15.000/Kg. PPD sebesar Rp 5000/Kg, PPK sebesar Rp 5000/Kg, PB sebesar Rp 5000/Kg dan saluran pemasaran III sebesar Rp 28.062/Kg. Saluran yang paling efisien adalah saluran III karna pada proses penyampaian produk ke konsumen tidak mengeluarkan biaya pemasaran. (Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, 2017).