DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN NAFKAH PETANI KOPI DI DESA KARANG CAYA KECAMATAN PENDOPO BARAT KABUPATEN EMPAT LAWANG

Main Authors: Wati, Lingga, Romdhon, M. Mustopa
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14380/1/SKRIPSI%20LINGGA%20WATI.pdf
http://repository.unib.ac.id/14380/
Daftar Isi:
  • Empat Lawang adalah salah satu Kabupaten baru di Sumatera Selatan, Kabupaten Empat Lawang juga merupakan derah pemekaran dari Kabupaten lahat.Sejak tahun 2007 setelah resmi menjadi Kabupaten, Kabupaten Empat Lawang termasuk daerah yang mandiri secara ekonomi. Setidaknya ada sembilan sektor perekonomian di Kabupaten Empat Lawang yang berkonstribusi pada PDRB Kabupaten Empat Lawang, kesembilan sektor ekonomi tersebut yaitu;pertanian, pertambangan dan pengalian, industri pengolahan, listrik gas dan air bersih,bangunan, perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa, dan jasa – jasa. Dari kesembilan sektor ekonomi yang ada di Kabupaten Empat Lawang sektor pertanian merupakan sektor yang paling besar berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Empat Lawang. Menurut Fikri (2010) salah satu komoditas perkebunan rakyat di Kabupaten Empat Lawang yang mengahasilkan produksi paling besar adalah komoditas kopi, hal ini dilihat dari luas lahan perkebunan kopi di Kabupaten Empat Lawang yaitu 737,5 hektar dari total luas lahan perkebunan di Kabupaten Empat Lawang yaitu 71.718,25 hektar dengan rata – rata produksi kopi sebanyak 1.178,5 ton setiap tahunnya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga petani kopi di Kabupaten Empat Lawang salah satu diantaranya adalah kearifan lokal masyarakat setempat, kearifan lokal yang dimaksud adalah metode pertanian yang masih kuno baik pada pengolahan lahan maupun pengolahan hasil panen. Hal ini berpengaruh pada pendapatan rumah tangga petani kopi,dengan sistem panen yang hanya satu kali dalam setahun membuat para petani kopi yang ada di Empat Lawang khususnya di Desa Karang Caya benar – benar harus memiliki strategi nafkah dan sitem ketahanan nafkah yang tepat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dalam mengahadapi musim panen kopi yang hanya satu kali dalam satu tahun.Oleh karena itu kajian strategi nafkah dan ketahanan nafkah petani menjadi sangat penting untuk dilakukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan rumah tangga petani kopi yang ada di Desa Karang Caya bagaimana upaya petani mampu mengahadapi atau mampu bertahan hidup dengan sistem panen kopi yang hanya satu kali dalam setahun serta strategi apa yang bisa dilakukan rumah tangga petani dalam membangun sistem nafkah berkelanjutan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber modal yang dimanfaatkan petani dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga dan biaya usahatani, mengidentifikasi pola Diversifikasi nafkah yang dilakukan oleh rumah tangga petani dan menganalisa ketahanan Nafkah Petani Kopi di Desa Karang Caya Kecamatan Pendopo Barat Kabupaten Empat Lawang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, distribusi pendapatan rumah tangga petani kopi Desa Karang Caya terdiri dari usahatani kopi, usahatani lainnya, dan pendapatan non pertanian. Dalam hal sumber modal nafkah petani kopi Desa Karang Caya memanfaatkan sumber modal alami, modal manusia, modal sosial dan modal fisik karena keempat modal ini termasuk pada kategori modal yang sedang dan tinggi untuk kemudahan mengakses keempat modal tersebut, sedangkan modal finasial tergolong pada modal yang relatif rendah. Bentuk pola diversifikasi nafkah yang dilakukan rumah tangga petani Desa Karang Caya adalah pola nafkah ganda, dimana petani memiliki pekerjaan sampingan baik di sektor pertanian maupun sektor non pertanian untuk menambah pendapatan rumah tangga. Dari hasil type 66 (Ellis, 2000) didapat bahwa Pola nafkah ganda yaitu : tipe usahatani kopi (48%), tipe usahatani lain (2%), tipe non pertanian (2%), tipe usahatani lain dan non pertanian (37%), dan tipe usahatani kopi dan non pertanian (11%). Dan dari hasil analisis ketahanan nafkah didapat ketahanan nafkah petani kopi Desa Karang Caya menunjukan 52% rumah tangga petani kopi tahan dalam menghadapi musim panen kopi yang hanya satu kali dalam satu tahun dan 48% menunjukan rumah tangga petani tidak tahan nafkah.