ANALISIS KEBIJAKAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA FINANSIAL INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN DAN KINERJA EKONOMI PENANGKAPAN IKAN SERTA KETAHANAN PANGAN NELAYAN KOTA BENGKULU

Main Authors: Sulistiya Ningsih, Fina, Irnad, Irnad
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14346/1/Skripsi%20Lengkap%20Fina%20Sulistiya%20N.pdf
http://repository.unib.ac.id/14346/
Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan negara dengan luas dan panjang garis pantai terbesar di dunia. Oleh karena itu sebagian besar masyarakat Indonesia bermata pencaharian sebagai nelayan. Namun sangat disayangkan dengan besarnya potensi sumberdaya laut yang dimiliki, pada nyatanya peran perekonomian disektor perikanan belum memenuhi harapan. Sebagian besar masyarakat Indonesia yang bermata pencaharian sebagai nelayan masih menjadi masyarakat yang tertinggal. Dimana sebenarnya nelayan adalah pemegang kepentingan utama disektor perikanan. Masyarakat nelayan belum memperoleh keuntungan dan manfaat dari adanya pengelolaan sumberdaya perikanan tersebut. Begitu pula dengan amsyarakat nelayan Kota Bengkulu, permasalahan yang timbul pada nelayan Kota Bengkulu tidak jauh berbeda dengan keadaan nelayan di Indonesi secara umum, yaitu tingkat kesejahteraan yang rendah. Terwujutnya kesejahteraan masyarakat nelayan sangat dibutuhkan campur tangan pemerintah dalam mengeluarkan berbagai kebijakan. Baik kebijakan yang ditujukan langsung kepada nelaya maupun pelaku usaha pengolahan ikan yang dapat menunjang terciptanya kesejahteraan masyarakat nelayan. Penelitian ini dilakukan pada bulan desember 2016 pada tiga kelurahan di Kota Bengkulu yaitu Kelurahan Pasar Bengkulu, Kelurahan Pondok Besi dan Kelurahan Malaberoh. Tujuan dari penelitiam ini adalah untuk melihat bagaimana persepsi masyarakat terhadap kebijakan yang telah diberikan oleh Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Bengkulu, yang dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriftif terhadap tiga kebijakan yang diteliti. Kemudian untuk melihat bagaimana kinerja industri perikanan kota Bengkulu dilakukan perhitungan biaya, pendapatan, R/C Ratio, Break Even Point dan Payback Pariod serta Kinerja ekonomi nelayan dilakukan perhitungan Biaya, pendapatan, R/C Ratio dan Return Of Investman. Tidak hanya Itu, Untuk melihat bagaimana tingkat ketahanan pangan nelayan digunakan metode proporsi pengeluaran rumah tangga serta persepsi masyarakat nelayan terhadap ketersediaan dan akses pangan rumah tangga mereka. Tujuan terakhir Ialah untuk melihat hubungan kebijakan dibidang perikanan terhadap kinerja finansial industri perikanan dan kinerjaekonomi serta ketahanan pangan nelayan di Kota Bengkulu, melihat hubungan kinerja finansial industri perikanan terhadap ketahanan pangan masyarakat nelayan di Kota Bengkulu serta melihat hubungan kinerja ekonomi nelayan terhadap ketahanan pangan masyarakat nelayan di Kota Bengkulu dengan menggunaka metode analisis Structural Equation modeling (SEM). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: Persepsi masyarakat nelayan bisa dikatakan cukup baik terhadap kebijakan di bidang perikanan yang diberikan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu baik kebijakan dalam bentuk pemberian bantuan alat dalam bentuk fisik ataupun kebijakan dalam pemberian pelatihan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Rata-rata masyarakat terhadap kebijakan yang telah diberikan adalah 13.73% masyarakat nelayan berpersepsi sangat baik, 29.53% masyarakat nelayan berpersepsi baik, 30.41% masyarakat nelayan berpersepsi cukup baik, 16.96% masyarakat nelayan berpersepsi tidak baik dan 9.35% masyarakat nelayan berpersepsi sangat tidak baik. Industri perikanan Kota Bengkulu memiliki kinerja yang cukup bagus, karena dalam satu bulan industri rata-rata dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp.2.009.176. Selain itu industri perikanan dikota Kota Bengkulu dinilai efisisen yang ditunjukkan dengan nilai RC/Ratio sebesar 1.20 yang mengartikan bahwa setiap Rp.1 yang dikeluarkan pengusaha pengolahan ikan akan memberikan pengembalian sebesar Rp.1.20 untuk usaha yang dilakukan. Bukan hanya itu, Industri perikanan di Kota Bengkulu juga memiliki nilai yang baik, yaitu dengan nilai BEP rupiah Rp.16.366 dan BEP produksi 537 Kg, hal ini menandakan bahwa industri pengolahan ikan mengalami titik impas dan memperoleh keuntungan dari hasil pengolahan ikan tersebut sebab kinerja industri pengolahan ikan saat ini iyalah BEP rupiah Rp.20.639 dan BEP produksi 611 Kg dengan nilai Payback Pariod selama 10 bulan. Kinerja ekonomi nelayan di Kota Bengkulu juga dinilai efisien sebab nelayan mampu mendapatkan pendapatan sebesar Rp.3.695.664 dalam satu trip penangkapan ikan dan memiliki nilai RC/Ratio 6.2 yang berarti bahwa usaha penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan efisien karena nilai RC/Ratio ≥ 1 dengan niali Retrun Of Investmen sebesar 7.36%. Masyarakat nelayan di Kota Bengkulu digolongkan kepada masyarakat yang tahan pangan, sebab memiliki prorporsi pengeluaran pangan sebesar 59,06% dari total pengeluaran rumah tangga. Dimana jika proporsi pengeluaran pangan ≤ 60% dari total pengeluaran rumah tangga maka rumah tangga dapat dikatakan tahan pangan.Kebijakan dibidang perikanan memberikan pengaruh positif atau berpengaruh signifikan terhadap kinerja industri perikanan dan kinerja ekonomi nelayan. Hubungan antara kebijakan dengan kinerja industri perikanan memiliki nilai t-value 4.54 dengan nilai estimasi 0.62, sedangkan hubungan antar kebijakan dengan kinerja ekonomi nelayan memiliki nilai t-value 2.85 dengan nilai estimasi 0.30. Namun terdapat hubungan tidak signifikan antara kebijakan dengan ketahanan pangan nelayan dengan nila t-value -0.89 dengan nilai estimasi -0.11. Keudian kinerja industri perikanan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketahanan pangan nelayan dengan nilai t-vlue -0.14 dengan nilai estimasi -0.02. Terakhir kinerja ekonomi nelayan dapat berpengaruh signifikan terhadap ketahanan pangan nelayan dengan nilai t-value 3.61 yang memiliki nilai estimasi 0.51. Kata Kunci: Kebijakan, Kinerja Industri Perikanan, Kinerja Ekonomi Nelayan, Ketahanan Pangan Nelayan, Structural Equation Modeling (SEM) (Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,Universitas Bengkulu)