KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI NILAM DI JORONG RABI JONGGOR KECAMATAN GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT

Main Authors: Ahmad, Fandi, Putra Utama, Satria
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14341/1/Fandi%20Ahmad.pdf
http://repository.unib.ac.id/14341/
Daftar Isi:
  • Kabupaten Pasaman Barat merupakan salah satu daerah penghasil minyak nilam di Provinsi Sumatera Barat. Sebagai daerah yang mayoritas wilayah dan penduduknya bekerja dari sektor pertanian maka sumber pendapatannya adalah dari sektor pertanian. Sama halnya dengan wilayah lain yang masih menghadapi masalah kemiskinan. Ini terlihat dari jumlah penduduk miskin Kabupaten Pasaman Barat pada tahun 2015 sebanyak 32,34 juta orang (BPS, Kab. Pasaman Barat, 2016).Kabupaten Pasaman Barat sebagai daerah perkebunan nilam terdiri dari 11 kecamatan yang sebagian besar di setiap kecamatan menghasilkan minyak nilam. Salah satu Kecamatan penghasil minyak nilam adalah Kecamatan Gunung Tuleh. Dusun atau Jorong Rabi Jonggor adalah salah satu Jorong yang banyak menghasilkan minyak nilam yang terletak di Kecamatan Gunung Tuleh. Masyarakat di Jorong Rabi Jonggor sudah lama membudidayakan tanaman nilam dan memiliki peranan penting dalam menopang perekonomian masyarakat. Karena harga produksi minyak nilam yang cukup stabil, harga minyak nilam 5 tahun terakhir ini berkisar Rp 500.000/kg sampai Rp 600.000/kg di tingkat petani. Selain mengusahakan tanaman nilam masyarakat di Jorong Rabi Jonggor juga mengusahakan pertanian lainnya seperti padi ladang, jagung dan kebun karet. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemiskinan rumah tangga petani nilam, melihat kontribusi penerimaan dari usahatani nilam terhadap penerimaan total rumah tangga petani nilam dan ketimpangan pendapatan dan pengeluaran rumah tangga petani nilam. Kemiskinan rumah tangga petani nilam diukur dari pendapatan setara konsumsi beras dan pengeluaran rumah tangga berdasarkan indikator Susenas. Penelitian dilakukan di Jorong Rabi Jonggor Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat pada bulan Januari sampai Februari 2017. Pemilihan responden pada penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive samplig). Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa Jorong Rabi Joggor banyak yang mengusahakan usahatani nilam dan sudah menjadi usahatani dalam jangka waktu yang lama. Analisis data yang digunakan adalah pertama, analisis pendapatan rumah tangga petani nilam, kedua analisis kemiskinan rumah tangga petani nilam yang diukur dengan pendapatan yang disetarakan dengan konsumsi beras dan pengeluaran menurut indikator data Susenas dan ketiga adalan analisis ketimpangan pendapatan dan pengeluaran (Gini Ratio). Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata pendapatan rumah tangga petani nilam perbulan adalah Rp 1.227.372. Rumah tangga petani nilam di Jorong Rabi Jonggor menurut indikator Sayogiyo rumah tangga miskin 7% dan tidak miskin 93% sedangkan menurut indikator BPS 70,5 % rumah tangga miskin dan 29,5 % rumah tangga tidak miskin. Kontribusi penerimaan dari usahatani nilam terhadap penerimaan total rumah tangga adalah adala sebesar 61,35 %. Nilai Gini Ratio ketimpangan pendapatan dan pengeluaran adalah 0,32 dan 0,05 ini menunjukkan ketimpangan yang rendah. (Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, UniversitasBengkulu)