VALUASI KEBIJAKAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN WISATA PANTAI PANJANG KOTA BENGKULU

Main Authors: Pratiwi, Endah Fajri, Kartika, Titiek, Budiyono, Budiyono
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14166/1/Skripsi%2C%20Endah%20Fajri%20Pratiwi%2C%20Jurusan%20Ilmu%20Administrasi%20Negara%20FISIP%20UNIB.pdf
http://repository.unib.ac.id/14166/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini berjudul “Evaluasi Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu” dilakukan untuk mengetahui dan menggambarkan bagaimana evaluasi kebijakan penataan Pedagang Kaki Lima. Latar belakang mengangkat penelitian ini adalah fokus evaluasi kebijakan penataan pedagang kaki lima. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, metode ini bertujuan untuk membangun deskripsi secara sistematis dan aktual mengenai fakta- fakta, serta hubungan fenomena yang terjadi dilapangan. Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, Observasi dan dokumentasi. Informan penelitian yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan berdasarkan teknik kualitatif deskritif mulai dari reduksi data, penyajian informasi dan penarikan kesimpulan. Informan penelitian berjumlah 7 orang yang terdiri dari pedagang kaki lima, Kepala bidang pariwisata dinas pariwisata kota Bengkulu, Kepala seksi pariwisata dinas pariwisata kota Bengkulu dan Kepala PPUD satpol pp kota Bengkulu penentuan informan ini berdasarkan kebutuhan penulis terhadap informasi-informasi penelitian. Evaluasi yang dilakukan belum maksimal dan optimal dikarenakan banyak sekali kendala- kendala yang dihadapi dalam penataan pedagang kaki lima di kawasan wisata pantai panjang ini dapat dilihat dari keempat aspek yaitu, Pertama aspek sosial dimana keberadaan pedagang kaki lima dapat menghidupkan maupun meramaikan suasana namun kondisi lokasi yang masih memprihatikan yang menganggu keindahan serta kebersihan. Kedua aspek ekonomi menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi dalam sektor formal tetapi sektor formal diharapkan sebagai katup penyelamat dalam menghadapi masalah lapangan pekerjaan bagi angkakatan kerja yang tidak dapat terserap dalam sektor informal. Ketiga aspek budaya yang pedagang kaki lima membantu memperkenalkan budayanya sendiri seperti perayaan tabot dan festival karnaval kain batik besurek yang dapat menarik minat wisata untuk berkunjung dan mengetahui budaya yang ada. Terakhir aspek lingkungan dengan adanya perwujudan penataan fungsi taat ruang kota untuk pengoptimalisasian tata ruang yang ada sehingga yang diingikan tidak merusak dan menurunkan kualitas llingkungan yang ada agar dapat terciptanya tata ruang yang mampu mempertahankan ekosistem lingkungan fisik maupun sosial yang ada didalamnya. Kata Kunci: Evaluasi Kebijakan, Pedagang Kaki Lima