MODEL INVENTORI YANG MENGAKOMODASIKAN NILAI SISA DARI PRODUK YANG MUDAH MEMBURUK (STUDI KASUS INDUSTRI RUMAHAN BUNGA BAKERY DI KECAMATAN KAUR SELATAN KABUPATEN KAUR)

Main Author: DWI SAPUTRI, AGNESIA
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/13939/1/Skripsi%20Agnesia%20Dwi%20Saputri%20%28F1A010034%29.pdf
http://repository.unib.ac.id/13939/
Daftar Isi:
  • Inventori merupakan faktor utama yang mempengaruhi kelancaran aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan utamanya. Inventori yang terlalu besar akan mengakibatkan biaya inventori meningkat, terutama untuk inventori yang memiliki batas waktu pakai atau disebut kadaluarsa. Faktor kadaluarsa merupakan faktor yang penting untuk menjadi pertimbangan dalam penentuan model inventori bagi perusahaan yang bergerak dalam industri makanan. Kondisi seperti ini produk akan mengalami kesulitan daya jual sehingga produk ini memiliki suatu nilai tersendiri yang disebut dengan nilai sisa. Penelitian ini bertujuan menentukan model inventori yang mempertimbangkan nilai sisa dari produk yang mudah memburuk sehingga dapat mengoptimalkan jumlah produksi roti dan meminimumkan total biaya inventori. Model yang digunakan adalah model dasar EPQ (Economic Production Quantity) yang dikembangkan dengan mempertimbangkan nilai sisa dari produk yang mudah memburuk. Hasil penelitian menunjukkan tingkat produksi yang optimum ( $ ) meliputi 984 unit roti isi coklat, 785 unit roti isi strawberry, 943 unit roti isi nanas, 763 unit roti isi kacang hijau dan 2.832 unit donat dengan total biaya inventori untuk semua jenis roti adalah Rp. 363.054.480,3. Kata Kunci: Inventori, Produk Kadaluarsa, Nilai Sisa, Model EPQ