PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Indek LQ45 di Bursa Efek Indonesia)
Main Authors: | Sakti, Budiman, Kamaludin, Kamaludin, Abdillah, Wiily, Saiful, Saiful |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/13744/1/DISERTASI%20BUDIMAN%20OK.pdf http://repository.unib.ac.id/13744/ |
Daftar Isi:
- Pengujian-pengujian terhadap teori-teori makro ekonomi dan kinerja perusahaan sampai sekarang ini terus berlangsung, tetapi hasil belum mencapai suatu kesamaan argument. Hasil penelitian yang dijadikan dasar kajian literature empiris mengenai faktor makro ekonomi terhadap volatilitas harga saham (Schwert, 1989); David, 2003). Secara teoritis faktor makro ekonomi adalah faktor ekternal yang berada di luar perusahaan sehingga faktor ini tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan (uncontrollable). Hasil riset menemukan belum ada kesepahaman para periset mengenai pengaruh faktor makro ekonomi terhadap volatilitas harga saham. Faktor makro ekonomi yang banyak dikaji dan mendapatkan perhatian dari para periset adalah: nilai tukar mata uang (kurs), inflasi, suku bunga, jumlah uang beredar (Schwert, 1989; David, 2003; Ibrahim & Aziz, 2003; Hsing, 2011), faktor ini baik secara maupun tak langsung dapat mempengaruhi struktur pasar modal. Hasil riset lainnya yang juga masih banyak belum menemukan kesepakatan adalah faktor kinerja perusahaan (Mamoon, 2007; Ali, 2007; Nishat & Irfan, 2008; Profilet & Bacon, 2013; serta Jogiyanto, 2013). Hasil riset ini menemukan hasil yang paling beragam dan banyak menarik minat para peneliti, karena faktor ini adalah faktor internal perusahaan sehingga faktor ini dapat dikendalikan perusahaan (controllable) melalui kebijakan-kebijakan perusahaan berupa rasio keuangan perusahaan seperti: shares traded value, price earning ratio, debt to equity ratio, dividend payout ratio, dan dividend yield. Kebijakan perusahaan melalui rasio keuangan perusahaan secara langsung dapat mempengaruhi pergerakan (volatilitas) harga saham perusahaan dalam menghasilkan laba (return) supaya saham perusahaan tersebut dapat dipercaya/ menarik minat para investor untuk membelinya. Hasil-hasil studi empiris yang dilakukan oleh para peneliti banyak melakukan inovasi teori-teori keuangan berhasil menambahkan variabel-variabel kondisional, yaitu indikator-indikator karakteristik masing-masing negara. Masing-masing pasar mempunyai karakteristiknya tersendiri, walaupun secara global akan saling berintegrasi. Faktor ekonomi, sosial dan budaya, dan politik akan ikut berperan dalam mewarnai kebijakan masing-masing negara. Asumsi bahwa pasar dalam kondisi yang kuat dan efisien (strong efficient hypothesis), hasilnya tidak banyak mendapat dukungan empiris, hal ini dapat dilihat dari kondisi ekonomi negara-negara yang sudah maju seperti Amirika Serikat dan negara-negara Eropa Barat (Inggeris, Jerman, Perancis, dll), Asia (Jepang, Kore Selatan, Singapura, dll.) juga terkena imbas prime mortgage crisis yang terjadi pada akhir tahun 2008. Fenomena ini menunjukkan bahwa asumsi pasar yang efisien tidak terbukti dalam penelitian empiris. viii Permasalahan yang telah dikemukakan berhubungan dengan pengujian teori makro ekonomi, kinerja perusahaan, dan volatilitas harga saham yang mengarah kepada perumusan masalah, sebagai berikut: A.Faktor Makro Ekonomi: 1. Bagaimana pengaruh kurs Rupiah dengan mata uang asing (USD, EUR,CNY, JPY, SGD, dan MYR) terhadap volatilitas harga saham indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia ? 2. Bagaimana pengaruh tingkat inflasi terhadap volatilitas harga saham indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia ? 3. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga terhadap volatilitas harga saham indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia ? 4. Bagaimana pengaruh jumlah uang beredar terhadap volatilitas harga saham indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia ? B. Faktor Kinerja Perusahaan 1. Bagaimana pengaruh shares traded value terhadap volatilitas harga saham indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia ? 2. Bagaimana pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap volatilitas harga saham indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia ? 3. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap volatilitas harga saham indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia ? 4. Bagaimana pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap volatilitas harga saham indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia ? 5. Bagaimana pengaruh Dividend Yield (DY) terhadap volatilitas harga saham indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia ? Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bagaimana pengaruh faktor makro ekonomi (kurs IDR dengan USD, EUR, CNY, JPY, SGD, dan MYR), inflasi, tingkat suku bunga, jumlah uang beredar dan faktor kinerja perusahaan (shares traded value, price earning ratio, debt to equity ratio, dividend payout ratio, dan dividend yield terhadap volatilitas harga saham indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Teori dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor fundamental “makro ekonomi” adalah faktor yang uncontrollable yang berada diluar perusahaan tetapi mempengaruhi secara langsung atau tak langsung terhadap perubahan harga (Fama dan Schwert, 1977), dan faktor fundamental “mikro ekonomi” adalah faktor internal perusahaan yang controllable berupa kebijakan perusahaan yang secara langsung dapat mempengaruhi harga perusahaan (Swasta, 1983, dan Barker, 1999). Perbedaan kepentingan ekonomis antara pemegang saham (stakeholders) dan pihak manajemen perusahaan dapat menyebabkan timbulnya kesenjangan informasi (asymetri information), sehingga menimbulkan konflik di antara kedua pihak yang saling berkepentingan. Sebagian besar perusahaan-perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia sering terjadi konflik antara pemegang saham mayoritas dengan pemegang saham minoritas. Kondisi ini dapat terjadi karena sebagian besar saham perusahaan dimiliki oleh pihak insider (mayoritas), sedangkan sebagian kecil lainnya dimiliki oleh publik (minoritas). Model empiris penelitian, yaitu faktor makro ekonomi; kurs, inflasi, tingkat bungan, jumlah uang beredar dan kinerja perusahaan; shares traded value, price earning ratio, debt to equity ratio, dividend payout ratio, dividend yield terhadap ix volatilitas harga saham ILQ45. Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan/emiten yang tergabung dalam Bursa Efek Indonesia, dan sampel penelitian adalah perusahaan (emiten) yang tergabung dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 10 tahun terakhir, yaitu tahun 2005- 2014. Sampel dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, dengan metode judgment (purposive) sampling adalah teknik non probability sampling di mana setiap individu berpengalaman memilih sampel berdasarkan beberapa karakteristik yang sesuai dari anggota sampel (Zikmund, 2003). Data diperoleh dari publikasi laporan keuangan yang diterbitkan oleh Institute for Economic and Financial Research berupa dokumen ICMD, Bank Indonesia dan BPS Indonesia. Data yang digunakan berupa data panel dengan kriteria teknik judgment (purposive) sampling, sehingga sampel yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 210 perusahaan ILQ45 selama tahun 2005-2014. Hasil penelitian yang merupakan pemenuhan atas jawaban dari tujuan-tujuan penelitian yang dapat memberikan kontribusi ilmiah untuk pengembangan teori-teori makro ekonomi dan kinerja perusahaan. Hasil analisis faktor (analysis factor), kurs rupiah dengan mata uang asing, membentuk dua kelompok, yaitu Kurs Floating: USD, EUR, JPY, SGD, dan MYR dan Kurs Fix, hanya satu mata uang CNY. Kesimpulan hasil penelitian adalah sebagai berikut: A. Faktor Makro Ekonomi 1. Faktor kinerja makro eknomi, yaitu variabel: Kurs-A dan INF hipotesis dapat dapat dibuktikan. Variabel Kurs Floating dan INF berpengaruh positif, sehingga semakin meningkat Kurs Fix dan INF semakin meningkat pula volatilitas harga saham ILQ45 di Bursa Efek Indonesia. 2. Faktor Makro ekonomi Kurs Fix dan INT hipotesisnya dapat dibuktikan. Variabel Kurs Fix dan INT berpengaruh negatif, sehingga semakin meningkat Kurs Fix dan INT semakin menurun volatilitas harga saham ILQ45 di Bursa Efek Indonesia. 3. Faktor makro ekonomi jumlah uang beredar (MS), hipotesisnya tidak dapat dibuktikan karena hasilnya tidak sesuai dengan hipotesis yang dikembangkan. Hasil uji hipotesis menunjukkan variabel MS berpengaruh negatif terhadap volatilitas harga saham ILQ45, sehingga semakin meningkat variabel MS semakin menurun volatilitas harga saham ILQ45 di Bursa Efek Indonesia. B. Faktor Kinerja Perusahaan Faktor kinerja perusahaan yang teridiri dari: shares traded value, price earning ratio, debt to equity ratio, dividend payout ratio dan dividend yield, kelima hipotesisnya tidak dapat dibuktikan, sehingga semakin meningkat/menurun variabel faktor kinerja perusahaan tidak berpengaruh terhadap kenikan/penurunan volatilitas harga saham ILWQ45 di Bura efek Indonesia. Adapun kontribusi ilmiah untuk pengembangan teori-teori makro ekonomi, kinerja perusahaan, dan volatilitas harga saham di BEI adalah: (1) Dengan metode factor analysis penelitian berhasil ditemukan pola pembentukan kurs Rupiah, yaitu Kurs Floating terdiri dari: USD, EUR, JPY, SGD, YR dan Kurs Fix yaitu CNY. Kedua kelompok kurs ini mempunyai pengaruh yang berbeda, Kurs Floating berpengaruh positif sedangkan Kurs Fix berpengaruh negatif terhadap volatilitas harga saham ILQ45 di Bursa Efek Indonesia. (2) Walaupun tidak semua semua hipotesis dapat diterima, hasil penelitian ini secara keselurahan telah dapat menelaah teori-teori faktor fundamental makro ekonomi dan faktor fundamental kinerja perusahaan sehingga dapat ditemukan hasil penelitian yang berhubungan dengan teori-teori dan x studi empiris sebelumnya terhadap volatilitas harga saham ILQ45 di BEI. (3) Hasil penelitian ditemukan variabel jumlah uang beredar (MS) hipotesisnya tidak dapat diterima, tetapi hasil hipotesisnya menyatakan variabel MS berpengaruh negatif terhadap volatilitas harga saham. Kondisi ini mengindikasikan berdasarkan hasil kajian teoritis bahwa pertumbuhan jumlah uang beredar (MS) sudah masuk kategori cukup tinggi sehingga dapat mendorong kenaikan tingkat inflasi di Indonesia sehingga dapat mengurangi volatilitas harga saham ILQ45 di Bursa Efek Indonesia. Beberapa keterbatasan/kendala yang ditemukan dari hasil penelitian ini adalah: (1) Tidak semua pengujian asumsi klasik uji heteroskedastisitas, sehingga model penelitian ini sulit apabila digunakan untuk memprediksi tetapi dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena empiris (to descriptive) mengenai variabel-variabel yang diteliti (Cooper dan Emory, 1996). (2) Nilai R-square rendah yaitu sebesar 43,65%, hal ini berarti mengindikasikan besarnya variabel-variabel makro ekonomi dan kinerja perusahaan diluar model yang mempengaruh tidak masuk ke dalam model penelitian. (3) Data yang tidak normal, karena tidak konsistennya data-data perusahaan-perusahan kelompok saham ILQ45 yang bertahan di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 s.d. 2014, sehingga sampel penelitian berdasarkan kriteria yang ditentukan semakin banyak berkurang. Kata Kunci: Makro ekonomi, Kinerja Perusahaan, dan Volatilitas Harga Saham *) Promovendus **) Promotor ***) Ko-Promotor ****) Ko-Promotor