ANALISIS KETIDAKADILAN GENDER PADA NOVEL PEREMPUANPEREMPUAN HAREM KARYA FATIMA MERNISSI (SUATU KAJIAN FEMINISME SASTRA)

Main Authors: PUJI LESTAR, SERLY, Agustina, Emi, Chanafiah, Yayah
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/13632/1/SKRIPSI-SERLY-PUJI-LESTARI-A1A012034.PDF
http://repository.unib.ac.id/13632/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kedudukan dan bentuk ketidakadilan gender pada tokoh-tokoh perempuan dalam novel Perempuan-perempuan Harem karya Fatima Mernissi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan feminisme sastra. Sumber data penelitian ini adalah novel Perempuanperempuan Harem karya Fatima Mernissi yang telah diterjemahkan oleh Ahmad Baiquni dengan data yang di ambil berupa teks-teks. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan teknik studi pustaka (library research). Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menyusun sinopsis, menganalisis unsur karya sastra berupa tema dan latar sosial budaya yang berkaitan dengan kedudukan tokoh-tokoh perempuan, mengidentifikasi, mengelompokkan, dan menganalisis bentuk ketidakadilan gender serta menyimpulkan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) kedudukan tokoh-tokoh perempuan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Pada masa kanak-kanak, perempuan memiliki kedudukan yang sama dengan anak laki-laki. Saat menginjak usia remaja, perbedaan kedudukan antara anak laki-laki dan perempuan mulai terlihat dan kebebasan anak perempuan mulai dibatasi. Ketika perempuan di Harem telah dewasa, perempuan berkedudukan sebagai ibu rumah tangga yang bekerja di wilayah domestik, 2) bentuk ketidakadilan tokoh perempuan pada novel Perempuan-perempuan Harem Karya Fatima Mernissi berupa subordinasi dan stereotipe yang terjadi di lingkup pendidikan, Marginalisasi dan kekerasan dalam lingkup rumah tangga, serta adanya subordinasi dalam lingkup lingkungan kerja dan masyarakat, 3) berbagai bentuk ketidakadilan gender di Harem telah menyebabkan ketimpangan peran sosial antara kaum laki-laki dan perempuan. Perempuan menjadi warga kelas dua (second class) yang tersubordinasi di wilayah domestik sehingga perempuan menjadi tidak mandiri dan terkadang merasakan kehidupannya begitu absurd. Meskipun demikian, kaum perempuan tetap terus berusaha menyuarakan mimpi agar dapat terbebas dari belenggu patriarki dan memperjuangkan kesetaraan melalui keberanian dalam mengemukakan pendapat dan memberikan pemahaman antar satu sama lainnya. Kata kunci : Ketidakadilan gender, feminisme sastra