ANGKA DAN POLA BAKTERI PENYEBAB INFEKSI NOSOKOMIAL PADA DINDING, LANTAI DAN MEJA INSTRUMEN DI RUANG RAWAT BEDAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) DR. M. YUNUS PROVINSI BENGKULU
Main Authors: | Aji, Yulianus Anang Binar Restu, Nugraheni, Enny, Darwis, Welly |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/13506/1/Yulianus%20Anang%20Binar%20restu%20Aji%20%28Skripsi%29.pdf http://repository.unib.ac.id/13506/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Infeksi nosokomial saat ini merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) di rumah sakit. Menjaga kesehatan lingkungan rumah sakit merupakan salah satu tindakan pencegahan infeksi nosokomial, namun dalam proses pembersihan terkadang tidak sesuai dengan standar prosedur yang berlaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui angka dan pola bakteri di ruang rawat bedah RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Metode: Penelitian deskriptif laboratorium dengan pendekatan potong lintang untuk melihat angka dan pola bakteri pada dinding, lantai dan meja instrumen di ruang rawat bedah RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Sampel berjumlah 60 diambil dengan cara diusap menggunakan lidi kapas steril, lalu dibawa ke laboratorium untuk dibiakkan, dihitung koloni yang tumbuh dan diidentifikasi jenis bakteri yang tumbuh pada biakan tersebut menggunakan uji motilitas, uji katalase, uji hidrolisis pati, dan uji fermentasi karbohidrat. Hasil: Angka bakteri yang ditemukan 548 koloni (9,13 CFU/cm2) pada keseluruhan sampel. pada lantai ditemukan jumlah 10 koloni (0,5 CFU/cm2), pada dinding ditemukan 349 koloni (17,45 CFU/cm2) dan pada meja instrumen ditemukan 189 koloni (9,45 CFU/cm2). Pola bakteri yang ditemukan adalah Staphylococcus 31%, Neisseria 20,7%, Enterococcus 13,8%, Corynebacterium 5,46%, Cardiobacterium 4,84%, Enterobacteria 4,84%, Rothia 4,84%, Listeria 4,84%, Lactobacillus 4,84%, dan Moraxella 4,84%. Kesimpulan: Angka bakteri 9,13 CFU/cm2 yang ditemukan cukup tinggi pada usapan dinding, melebihi batas kewajaran yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia untuk ruang perawatan. Pola bakteri yang paling banyak adalah Staphylococcus. Kata Kunci: Infeksi Pada Masa Perawatan, Uji Motilitas, Uji Biokimia.