FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR LADA INDONESIA

Main Authors: Simanihuruk, Juhandi, Armelly, Armelly
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/13467/1/PDF%20Skripsi%20Juhandi%20fiks.pdf
http://repository.unib.ac.id/13467/
Daftar Isi:
  • Ekspor lada Indonesia dilakukan dalam bentuk lada putih, lada hitam dan lada lainnya (termasuk lada hijau), baik yang tidak dihancurkan/ditumbuk maupun bubuk. Dari berbagai produk primer tersebut, bisnis biji lada masih cukup menarik dan memberikan keuntungan, terutama bagi eksportir biji lada. Struktur ekspor lada Indonesia menunjukkan bahwa ekspor biji lada yang tidak dihancurkan / ditumbuk hingga saat ini masih tetap dominan dibandingkan ekspor lada bubuk. Hingga saat ini Indonesia belum melakukan ekspor produk lada olahan. Hal ini disebabkan industri pengolahan lada kurang berkembang di Indonesia. Namun sementara itu, selain ekspor lada, Indonesia masih melakukan impor lada dari negara lain. Secara umum kondisi rata-rata pertumbuhan impor lada Indonesia lebih besar dibandingkan dengan ekspor. Akan tetapi rata-rata pertumbuhan impor lada Indonesia dari tahun 2000-2011 yaitu sebesar 51,32% sedangkan untuk rata-rata pertumbuhan ekspor lada Indonesia sebesar 7,78%. Jika pada tahun 2000 impor lada hanya US$ 2.655 ribu ton. Maka pada tahun 2011 telah mencapai US$ 9.229 ribu ton. Dari sisi negara asalnya, impor lada putih Indonesia berasal dari negara Vietnam, sedangkan impor lada hitam terutama berasal dari negara Malaysia dan Vietnam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kurs, serta produksi lada terhadap ekspor lada Indonesia tahun 1982 – 2013. Metode analisis yang digunakan dalam peneltian ini adalah dengan menggunakan uji asumsi.klasik serta dengan pengujian hipotesis uji f, uji t, dan koefisien determinasi berganda (R 2 ). Variabel kurs (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor lada Indonesia, hal ini di sebabkan karena kurs rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat setiap tahunnya cenderung melemah yang membuat harga barang di dalam negeri semkin mahal. Sedangkan variabel produksi (X2) dinyatakan berpengaruh terhadap ekspor lada Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa semakin banyak jumlah produksi lada yang dihasilkan maka lada yang diekspor semakin banyak. Dari hasil perhitungan regresi diperoleh R-squared (R 2 ) atau koefisien determinasi 0.326788 = 32,67%, Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel kurs dan produksi lada, mampu menjelaskan pengaruh variabel tersebut terhadap ekspor lada sebesar 32,67%, dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini.