KAJIAN TITIK-TITIK LOSSES TBS (TANDAN BUAH SEGAR) KELAPA SAWIT DI PERKEBUNAN INTI PT. ALNO AGRO UTAMA SUMINDO ESTATE

Main Authors: Harjo, Teguh Satrio Budi, Hasan, Basri Daulay, Lukman, Hidayat
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/13252/1/TEGUH%20SATRIO%20BUDI%20HARJO%20%28SKRIPSI%29.pdf
http://repository.unib.ac.id/13252/
Daftar Isi:
  • PT. Alno Agro Utama Sumindo Estate merupakan salah satu perusahaan milikswasta asing United Kingdom Indonesia (UKINDO) yang bergerak di bidang perkebunandan pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil), dengan kapasitas olah 60ton/jam. Dengan luas lahan Hak Guna Usaha sebesar 3.498.5 yang terbagi dalam 6 (enam)Divisi dengan kontur lahan kebanyakan bergelombang maka losses/kehilangan Tandan Buah Segar (TBS) di lahan menjadi hal yang sangat penting untuk di perhatikan. Karenatercapai atau tidaknya target bahan baku perusahaan salah satunya di pengaruhi olehlosses/kehilangan Tandan Buah Segar (TBS). Produksi Minyak Kelapa Sawit dan IntiKelapa Sawit per hektar di suatu kebun dapat menunjukkan tingkat produksi yang dicapaisudah maksimal atau belum. Produksi yang maksimal hanya dapat dicapai jika lossesproduksi minimal. Losses/kehilangan TBS disebabkan buah mentah sudah dipanen, buahmatang tidak dipanen, brondolan tidak dikutip hingga bersih, dan pencurian TBS kelapasawit. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran titik-titik losses TBS di Divisi 02 dengan cara menghitung target dan realisasi produksi TBS serta menghitung jumlah lossesnya di titik losses yang diamati. Penelitian ini dilaksanakan di Divisi 02 PT. Alno Agro Utama Sumindo Estate. Metode yang digunakan adalah metode survei observasi. Data pengamatan di analisis secara deskriftif kuantitatif. Data produksi (Target dan Realisasi) dihitung dalam satuan ton. Data hasil penelitian berupa losses di titik-titik losses disajikan dalam bentuk diagram pareto. Hasil penelitian dan pengamatan menunjukkan bahwa di Divisi 02 yang meliputi wilayah Kebungen dan wilayah Air Niru, produksi tandan buah segar pada bulan Januari dan Februari 2016 tidak mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan. Pada bulan Januari 2016 di lakukan pengamatan di wilayah Kebungen, ditemukan losses sebesar 20,101 ton (4,9%), sedangkan pada bulan Februari 2016 pengamatan di Air Niru ditemukan losses sebesar 33 ton (13 %). Titik-titik losses terjadi di beberapa titik, meliputi proses pemanenan, Tempat Pengumpulan Hasil (TPH), transportasi dan loading ramp. Losses terbesar wilayah Kebungen dijumpai di titik pemanenan sebesar 4,251 ton (54%), losses terkecil adalah pada titik transportasi sebesar 0,04 ton (1%). Wilayah Air Niru losses terbesar dijumpai di titik pemanenan sebesar 1,471 ton (53%), losses terkecil adalah pada titik transportasi sebesar 0,02 ton (1%). Losses yang terjadi pada Divisi 02 wilayah Kebungen dan Air Niru dapat dilakukan perbaikan manajemen atau organisasi pemanenan dan pengawasannya.