ANALISIS KONSISTENSI MUTU DAN RENDEMEN CPO PADA PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT (PPKS) PT.PERKEBUNAN NUSANTARA VII UNIT TALO PINO DESA PRING BARU, KECAMATAN TALO, KABUPATEN SELUMA
| Main Authors: | Rambe, Syamsuwarni, Hasan, Basri Daulay, Damres, Uker |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2017
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/13249/1/SYAMSUWARNI%20RAMBE%20%28SKRIPSI%29.pdf http://repository.unib.ac.id/13249/ |
Daftar Isi:
- PTPN VII Unit Talo memiliki beberapa permasalahan yang terjadi diantaranya rusaknya beberapa alat pengolahan seperti as CBC patah, pompa minyak rusak, motor blower claybath terbakar, header boiler bocor dan as Scrue Press patah sehingga menyebabkan tingginya stagnasi pabrik (25,52 – 33,24 jam) yang menyebabkan TBS masuk langsung tidak dapat di olah sehingga akan berdampak nyata pada hasil akhir mutu dan rendemen CPO seperti tingginya kadar ALB, kadar air, kadar kotoran dan banyaknya minyak yang losses sehingga menyebabkan rendahnya rendemen akhir CPO dari permasalahan yang ada di PTPN VII Unit Talo Pino perlu dilakukan analisa konsistensi mutu minyak kelapa sawit (ALB, Kadar Air, Kadar Kotoran dan Rendemen) CPO yang dihasilkan dan menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi mutu dan rendemen CPO. Hasil penelitian menunjukkan mutu CPO (kadar ALB, kadar air, kadar kotoran) dan rendemen yang dihasilkan oleh PPKS PTPN VII Unit Talo Pino tahun 2014 – 2015 terkendali secara statistik. Akan tetapi dilihat dari hasil analisis data dengan control chart menunjukkan bahwa variabilitas yang terjadi masih sangat tinggi , fluktuasi tiap bulannya masih sangat sering terjadi sehingga masih berada di bawah standar perusahaan tetapi masih memenuhi SNI mutu minyak sawit. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap faktor-faktor penyebab rendahnya mutu dan rendemen produksi CPO dengan diagram sebab akibat, maka dapat disimpulkan bahwa kadar ALB dipengaruhi oleh bahan baku serta proses pengolahan. Sedangkan kadar air dan kadar kotoran sangat dipengaruhi oleh perlakuan pada proses pengolahan dan kondisi mesin (peralatan) pada pabrik. Dan untuk rendemen produksi sangat ditentukan oleh persentase TBS olah dengan derajat kematangan buah dan jenis varietas tanaman TBS yang diolah (tenera & dura).