ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) DAN PENDAPATAN PADA PRODUKSI BAYTAT ETY TRADISIONAL BENGKULU DI KECAMATAN RATU AGUNG, KOTA BENGKULU

Main Authors: Septiyani, Liya, Hidayat, Koto, Laili, Susanti
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/13199/1/LIYA%20SEPTIYANI%20%28SKRIPSI%29.pdf
http://repository.unib.ac.id/13199/
Daftar Isi:
  • Usaha Bay Tat Ety merupakan industri kecil yang bergerak di bidang usaha makanan khususnya makanan khas Kota Bengkulu. Pada Usaha Bay Tat Ety, ditemukan suatu masalah dimana kondisi produksi makanan mengalami naik turun permintaan yakni berada di bawah jumlah produksi normal. Akan tetapi biaya tetap dan variabel seperti yang meningkat harus tetap dikeluarkan walaupun jumlah produksi yang dipesan sedikit. Usaha Bay Tat Ety ini memiliki 3 produk kue oleh karena itu biaya yang dikeluarkan oleh usaha ini tidak hanya untuk memproduksi satu produk saja. Ketatnya persaingan di dalam usaha sejenis mengharuskan Usaha Bay Tat Ety membuat sebuah perencanaan agar penjualan dapat mencapai keuntungan yang diinginkan. maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Analisis Break Even Point dan Pendapatan Pada Produksi Kue Bay Tat Ety di Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu Hasil penelitian menunjukkan nilai titik impas yang telah di analisis selama satu tahun periode dari bulan Desember 2015 sampai bulan November 2016 menunjukkan bah wa Usaha Bay Tat Ety Khas Bengkulu telah mencapai titik impas pada setiap produknya dan nilai pendapatan yang dicapai mampu membuat usaha Bay Tat Ety mendapatkan keuntungan. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap nilai BEP dan Pendapatan pada usaha Bay Tat Ety Khas Bengkulu produk yang sudah terjual sudah melewati batas nilai impas/ break even point. Usaha Bay Tat Ety mampu memperoleh pendapatan yang menghasilkan keuntungan bagi usaha, walaupun pendapatan yang mengalami fluktuasi karena hasil penjualan yang juga mengalami turun naik, hal tersebut berarti menunjukkan Usaha Bay Tat Ety telah mampu merencanakan perolehan keuntungan, tetapi harus meningkatkan hasil penjualan pada setiap produknya agar mampu memperoleh keuntungan yang lebih besar.