KANDUNGAN BORAKS DAN RESIDU LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA BAKSO SAPI DI KOTA BENGKULU

Main Author: PAWITRI, NURKHOLYS
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/13112/1/SKRIPSI%20NURKHOLYS%20PAWITRI.pdf
http://repository.unib.ac.id/13112/
Daftar Isi:
  • Telah dilakukan penelitian tentang Kandungan Boraks dan Residu Logam Berat Timbal (Pb) Pada Bakso Sapi di Kota Bengkulu (Pasar Minggu dan Pasar Panorama sebagai tempat pengambilan bahan baku bakso). Tujuan Penelitian adalah menentukan boraks dan konsentrasi Timbal (Pb) serta persepsi pedagang bakso terhadap boraks dan Timbal pada makanan bakso sapi. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan September 2015 di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Provinsi Bengkulu dan Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH) Bogor. Uji kandungan boraks secara semi kuantitatif dengan metode AOAC 970.33 menggunakan Turmeric Paper dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Provinsi Bengkulu. Kandungan residu logam berat Timbal (Pb) diukur dengan metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) di Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH) Bogor. Pemahaman pedagang bakso tentang boraks dan residu logam berat timbal (Pb) dalam proses pembuatan bakso dilakukan observasi dengan metode kuisioner. Data yang didapatkan dianalisis dengan analisis deskriptif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sampel bakso di Kota Bengkulu yang diuji bebas dari kandungan Boraks. Hasil uji kandungan logam berat (Pb), 30,77% dari total sampel bakso melebihi ambang batas aman SNI 2014. Pedagang bakso mengetahui bahwa boraks dan Timbal merupakan zat berbahaya jika dikandung pada bakso sapi. Diduga asal cemaran timbal berasal dari lemak yang ditambahkan pada proses pembuatan bakso. Kata Kunci : Bakso, Boraks, Timbal, Turmeric Paper, SSA, Deskriptif, Kuisioner