KAJIAN TATA LAKSANA dan POLA PEMASARAN TERNAK BABI di DESA RAMA AGUNG KECAMATAN KOTA ARGAMAKMUR KABUPATEN BENGKULU UTARA

Main Authors: Sipayung, Bima Oktaviano, Siwitri, Kadarsih, Jarmuji, Jarmuji
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/13097/1/BIMA%20OKTAVIANO%20SIPAYUNG%20%28SKRIPSI%29.pdf
http://repository.unib.ac.id/13097/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji manajemen pemeliharaan dan pola pemasaran ternak babi pada peternakan rakyat di desa Rama Agung, Kecamatan Argamakmur, Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini dimulai pada bulan April dan Mei 2016. Variabel yang diamati: identitas responden, manajemen pemeliharaan ternak babi (pemilihan bibit, reproduksi, kandang dan fasilitasnya, pemberian pakan, dan pemberantasan penyakit), populasi ternak, dan pola pemasaran. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk Tabel lalu dibahas secara deskriptif. Responden ternak babi di desa Rama Agung sebanyak 25 orang. Hasil penelitian bibit diperoleh dari ternak lokal. Perkawinan dilakukan secara alami dengan rasio perkawinan 1 : 1-5 ekor betina. Pembangunan kandang dilakukan dengan membuat secara permanen karena beratapkan seng dan berlantai semen. Dinding kandang terbuat dari beton, bambu, papan. Kandang yang tersedia : kandang indukan , kandang pejantan dan kandang kelompok penggemukan. Pakan utama yaitu ampas tahu dan ampas kelapa. Pemberian pakan dilakukan terhadap ternak sebanyak 83,48% ternak babi di berikan pakan dua kali sehari(pagi dan sore), dan16,52% , 3 kali pemberian pakan ( pagi, siang dan sore). Pakan utama 100% ampas tahu dan ampas kelapa. Pencegahan penyakit dilakukan dengan cara membersihkan kandang secara rutin. dan ternak selalu dilakukan sebagai pencegahan penyakit. Pola pemasaran ternak babi peternak menjual ke pedagang pengumpul. Kriterian penentuan harga di tentukan oleh peternak misalnya penjualan bibit anakan sedangkan penjualan ternak dalam jumlah banyak di tentukan dari kesepakatan peternak dan pembeli. Jalur pemasaran melalui peternak ke konsumen dan peternak ke pedagang pengumpul. Waktu penjualan ternak setiap ada permintaan dan setelah berumur 2 – 2,5 bulan.Untuk harga satu unit kandang pada peternak memiliki nilai yang bervariasi dari Rp. 350.000 sampai Rp. 900.000. Biaya pakan dalam pemeliharaan ternak babi selama 180 hari setelah sapih sangat bervariasi mulai dari dari Rp.187.000/ekor sampai Rp. 430.500/ekor. Biaya penyusutan kandang sangat bervariasi mulai dari Rp. 240.000 sampai Rp. 2.500.000. Total biaya yang dikeluarkan peternak mulai dari Rp.1.260.000 sampai Rp. 19.532.667. Total keuntungan peternak sangat berfariarsi mulai dari yang paling sedikit yaitu sebesar Rp. 1.990.964 dan yang terbesar Rp. 39.211.533. Total margin pola tataniaga tertinggi terletak pada pola III yakni sebesar Rp.6.000/kg.