KAJIAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM BURGO PADA PETERNAKAN RAKYAT DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Main Authors: Gumi, Andriano Gundera, Sutriyono, Sutriyono, Hardi, Prakoso.
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/13089/1/ANDRIANO%20GUNDERA%20GUMI%20%28SKRIPSI%29.pdf
http://repository.unib.ac.id/13089/
Daftar Isi:
  • Ayam Burgo merupakan salah satu jenis unggas lokal yang hidup di Provinsi Bengkulu yang merupakan hasil persilangan antara ayam jantan Hutan Merah (Gallusgallus) dengan ayam buras betina (Gallus domestika). Diketahui perkembangan ayam burgo saat ini tidak mengalami peningkatan yang baik, baik dari segi produksi maupun populasi. Manajemen pemeliharaan ayam burgo belum mengikuti kaedah-kaedah pemeliharaan yang baik dan benar diduga mendasari rendahnya populasi dan produksi ayam burgo. Berdasarkan kondisi tersebut perlu ada kajian yang menyangkut manajemen pemeliharaan dalam upaya perbaikan dan peningkatan populasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi manajemen pemeliharaan ayam burgo pada peternakan rakyat di Kabupaten Bengkulu Tengah dalam upaya pelestarian, perbaikan dan peningkatan populasi. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah: kuisioner, alat tulis, kamera dan sejumlah peternak ayam burgo sebagai objek penelitian. Penentuan responden ditentukan dengan Teknik Purposive snowball Sampling (metode bola salju) dan dilakukan wawancara langsung. Variabel yang diamati yaitu data ayam burgo, tujuan pemeliharaan, manajemen pemeliharaan, kandang, pakan, produksi dan penanganan dan pencegahan penyakit. Berdasarkan hasil penelitian sebanyak (60%) peternak memelihara ayam burgo dengan tujuan pengembang. Jumlah populasi ayam burgo yang didapatkan adalah 176 ekor,terdiri dari 56 jantan, 48 betina dan 72 anakan. Kandang yang di gunakan berbentuk petak persegi dan dilengkapi tempat tengger, pakan, minum dan tempat mengeram. pemberian pakan untuk ayam burgo dewasa sebanyak 60,5 gram ekor/hari, pemberian pakan anakan 24,25 gram ekor/hari. Jenis obat yang diberikan adalah obat kimia berupa tetra clor dan Vit B kompleks, dan obat tradisional berupa perasan kunyit dan daun pinang muda dan produksi telur rata-rata 14,3 butir induk/tahun. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa manajemen pemeliharaan ayam burgo secara kualitatif sudah baik dilihat dari tujuan pemeliharaan, perkandangan, pemberian pakan, dan pemberian obat-obatan, namun secara kuantitatif belum memenuhi kebutuhan ayam burgo.