EFEKTIVITAS PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BANK INDONESIA CABANG BENGKULU Di Desa Srikaton Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah
Main Author: | RAHMAWATI, FETI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/12903/1/SKRIPSI%20FETI%20RAHMAWATI%20NPM.pdf http://repository.unib.ac.id/12903/ |
Daftar Isi:
- Program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia Cabang Bengkulu ini lebih dikenal denganPSBI merupakan kebijakan kepedulian sosial yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Program Corporate Social Responsibility BI ini memiliki tujuan untuk membantu upaya pemecahan permasalahan social termasuk upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berkaitan secara langsung atau tidak langsung dengan pencapaian tujuan Bank Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriftif. Aspek yang digunakan diadopsi dari JUKLAK Peraturan Dewan Gubernur Bank Indonesia Nomor 14/14/PGD/2012, aspek – aspek penelitian berupa ketepatan sasaran pelaksanaan program yang meliputi persyaratan dan kriteria penerima bantuan, ketepatan bentuk pemberiaan bantuan serta ketepatan jumlah pemberian bantuan yang diberikan. Dalam menentukan informan menggunakan teknik purposive sampling, dimana yang menjadi informan yaitu Kepala Komunikasi dan Kebijakan BI Cabang Bengkulu, Kepala Desa Srikaton, Mantan Kepala Desa Srikaton, Sekretaris Desa Srikaton dan 5 orang masing – masing kelompok tani dan ternak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ketepatan sasaran pelaksanaan program yang meliputi persyaratan dan criteria penerima bantuan secara administrative sudah tepat, namun realitanya belum ada kesiapan untuk menerima bantuan karena terkesan terburu – buru dalam pembentuk kelompok usaha yang dilakukan, pembentukan kelompok ini dibentuk ketika telah mengetahui BI akan memberikan bantuan kepada desa Srikaton. Dalam ketepatan bentuk pemberian bantuan berupa barang serta ketepatan jumlah pemberian bantuan pun juga tidak berjalan dengan maksimal, terdapatnya kegagalan dalam pengembangan usaha kelompok budidaya. Banyak kelompok usaha yang memperoleh hasil panen hanya 1 kali sampai dengan 2 kali panen saja. Usaha ini juga dipengaruhi dengan minimnya pengetahuan dan keterampilan dari masyarakat, mereka berprofesi sebagai petani kebun sawit dan buruh bangunan kemudian beralih menjadi petani dan peternak agar dapat menerima bantuan dari Bank Indonesia Cabang Bengkulu. Dengan fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa belum adanya kesiapaan dalam menerima bantuan sehingga factor kegagalan sangat sinigfikan terjadi disetiap aspek.