PENGARUH PUPUK ORGANIK LOKAL TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) TERHADAP HASIL TANAMAN KELAPA SAWIT

Main Author: Indah, Susi Puspita
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12882/1/Skripsi%20Susi%20Puspita%20Indah.pdf
http://repository.unib.ac.id/12882/
Daftar Isi:
  • PENGARUH PUPUK ORGANIK LOKAL TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) TERHADAP HASIL TANAMAN KELAPA SAWIT (Susi Puspita Indah, dibawah bimbingan Hermansyah dan Hasanudin, 2016. 30 halaman) Komoditas kelapa sawit mempunyai peran yang penting terhadap perekonomian Indonesia. Pengembangan komoditas kelapa sawit terus meningkat dari tahun ketahun, terlihat dari rata-rata laju pertumbuhaan luas areal kelapa sawit selama 2004-2014 sebesar 7,67%, sedangkan produksi kelapa sawit meningkat rata-rata 11,09% pertahun. Dalam budidaya kelapa sawit penggunaan pupuk anorganik merupakan hal umum digunakan dalam rangka menambah unsur hara untuk pertumbuhan dan hasil. Penggunaan pupuk anorganik meningkatkan produksi tanaman yang cukup tinggi. Namun penggunaan pupuk anorganik dalam jangka waktu yang relatif lama umumnya berakibat buruk pada kondisi tanah. Pemberian bahan organik dan pupuk anorganik (N, P dan K) merupakan suatu usaha dalam memenuhi kebutuhan hara bagi tanaman. Pupuk organik dapat diperoleh dari lingkungan, seperti limbah kelapa sawit. Limbah hasil olahan kelapa sawit jumlahnya sangat melimpah. Pupuk tandan kosong kelapa sawit berpotensi untuk mensubtitusi sebagian besar unsur hara yang diperlukan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis yang optimum pupuk organik lokal terhadap hasil tanaman kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari samapi Maret 2016 di Kebun PT Bio nusantara pondok kelapa Bengkulu tengah. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan faktor tunggal yang terdiri dari: P0 = kontrol, P1 = 4 kg, P2 = 8 kg, P3 = 12 kg, dan P4 = 16 kg. Dari 5 perlakuan di ulang sebanyak 3 kali dan terdapat 10 tanaman setiap unit perlakuan. Peubah yang diamati adalah tingkat kehijauan daun, jumlah tandan buah segar, bobot tandan buah segar, bobot brondol, dan tebal mesocarp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis Pemberian dosis pupuk organik granular 21,03 kg mampu meningkatkan tingkat kehijauan daun dengan hasil 78,65. Pemberian dosis pupuk organik granular 15,38 kg mampu meningkatkan bobot brondol kelapa sawit dengan hasil 12,22 gram. Pemberian dosis pupuk organik granular 10,5 kg mampu menghasilkan ketebalan mesocarp 0,96 cm.