PERTUMBUHAN DAN HASIL TUJUH GENOTIPE CABAI RAWIT HIBRIDA SPESIES Capsicum annuum L. DI DATARAN RENDAH

Main Author: Riswandi, Rudi
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12879/1/Skripsi%20Rudi%20Riswandi.pdf
http://repository.unib.ac.id/12879/
Daftar Isi:
  • PERTUMBUHAN DAN HASIL TUJUH GENOTIPE CABAI RAWIT HIBRIDA SPESIES Capsicum annuum L. DI DATARAN RENDAH (Rudi Riswandi, di bawah bimbingan Dwi Wahyuni Ganefianti dan Helfi Eka Saputra. 2016. 37 Halaman). Cabai hibrida adalah generasi F1 dari persilangan sepasang atau lebih tetua (galur murni) yang mempunyai sifat unggul. Cabai varietas hibrida mampu berproduksi 12 ton ha-1, dimana tingkat produksi cabai akan sangat tergantung pada kondisi lokasi budidaya dan genotipe yang ditanam. Tanaman cabai dapat tumbuh baik di dataran tinggi, dataran menengah maupun daratan rendah. Dataran rendah merupakan hamparan luas tanah dengan tingkat ketinggian yang diukur dari permukaan laut adalah relatif rendah, yaitu antara 0 - 400 m. Suhu di dataran ini berkisar antara 20 oC - 28 oC, sehingga dapat dimanfaatkan untuk usaha tani. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan genotipe cabai rawit hibrida spesies C. annuum L. yang memiliki pertumbuhan dan hasil yang terbaik di dataran rendah. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2015 sampai dengan Januari 2016 di Kebun percobaan Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian ini disusun dengan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal yaitu genotipe cabai, terdiri atas tujuh genotipe yaitu F1 145 x 174, F1 145 x 291, F1 160 x 174, F1 10 x 293, F1 145 x 293, F1 Bhaskara dan F1 Santika. Setiap genotipe diulang tiga kali, sehingga terdapat 21 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdapat 20 tanaman dan dipilih 10 tanaman sebagai tanaman sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe F1 10 x 293 memiliki keunggulan pada tinggi dikotomus (26,38 cm) serta memiliki jumlah buah total pertanaman (335,52 buah) dan bobot buah total pertanaman (445,75 gram) yang sama baik dengan genotipe F1 Bhaskara dan F1 Santika. Genotipe F1 145 x 291, F1 145 x 293 dan F1 160 x 174 memiliki keunggulan pada umur berbunga (26,67 hst, 28,33 hst dan 30,33 hst) dan umur panen (56,67 hst, 58,33 hst dan 57,00 hst) yang lebih genjah serta memiliki jumlah buah total pertanaman (381,36 buah, 362,57 buah dan 294,47 buah) dan bobot buah total pertanaman (585,56 gram, 424,33 gram dan 379,10 gram) yang sama baik dengan genotipe F1 Bhaskara dan F1 Santika. (Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu.