RESPON TANAMAN KENTANG TERHADAP APLIKASI BEBERAPA KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL DAN JENIS AIR SIRAM DI DATARAN RENDAH BENGKULU

Main Author: Saputra, Reko
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12830/1/Skripsi%20Reko%20Saputra.pdf
http://repository.unib.ac.id/12830/
Daftar Isi:
  • RESPON TANAMAN KENTANG TERHADAP APLIKASI BEBERAPA KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL DAN JENIS AIR SIRAM DI DATARAN RENDAH BENGKULU (Reko Saputra dibawah bimbingan Usman Kris Joko Suharjo dan Merakati Handajaningsih 2016, 22 halaman) Tanaman kentang merupakan tanaman yang di budidayakan di dataran tinggi. Melihat semakin berkurangnya area untuk ditanamai kentang, karena sudah banayak area yang di tanamai oleh tanaman yang lain. Sehinga hal tersebut merupakan penyebab menurunnya produksi tanaman kentang di Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan peluasan lahan, yaitu ke dataran medium dan dataran rendah contohnya dataran rendah Bengkulu, akan tetapi budidaya kentang di dataran rendah akan dihadapkan dengan masalah yang terkait dengan suhu tinggi, karena tanaman kentang sangat sensitif terhadap cekaman suhu tinggi, Pada suhu tinggi terjadi peningkatan produksi gibberellic acid (GA3) yang menghambat pembentukan umbi. Solusi untuk mencegah peningkatan produksi gibberellic acid (GA3) yaitu dengan pemberian retardan diantaranya paclobutrazol. Dan solusi untuk menurunkan suhu tanah yaitu dengan pemberian jenis air siram. Tujuan penelitian ini adalah Mengevaluasi pengaruh pemberian paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang, mengevaluasi pengaruh jenis air siram terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang, mengevaluasi interaksi aplikasi paclobutrazol dan jenis air siram terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang di dataran rendah Bengkulu. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai dengan Februari 2016 di rumah kaca depan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Kelurahan Kandang Limun Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu 10 meter di atas permukaan laut (10 mdpl). Rancangan disusun secara Faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yang diuji adalah konsentrasi paclobutrazol (P) yang terdiri dari P0 : 0 ppm, P1 : 2000 ppm, P2 : 4000 ppm, P3 : 6000 ppm. Aplikasi paclobutrazol dilakukan dengan cara menyemprotkan larutan paclobutrazol sesuai konsentrasi keseluruh bagian tanaman pada hari ke 7, 14, 21 ,28 dan 35 setelah tanaman muncul di permukaan tanah. Faktor kedua yang diuji adalah jenis air siram yang digunakan untuk menyiram tanaman terdiri dari A1 = Air sumur, A2 = Air es, A3 = Air es ditambah dengan menutup permukaan media tanam dengan kristal es sampai rapat. Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian retardan paclobutrazol dapat memacu pembentukan umbi kentang di dataran rendah yaitu dengan konsentrasi P2 (4000) ppm bila dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Jenis air siram mampu memacu terbentuk nya umbi dan secara rataan pada perlakuan A3 yang memiliki nilai paling tinggi. Sedangkan inteaksi antara paclobutrazol dan jenis air siram yaitu P2A2 dan P2A3 dan hasil yang lebih tinggi didapat pada interaksi P2A3 yaitu jumlah umbi, diameter umbi dan berat umbi. (Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu)