PERTUMBUHAN DAN HASIL TERUNG PADA BEBERAPA KONSENTRASI PUPUK DAUN DAN GIBBERELLIC ACID
Main Authors: | Anjola, Pradista, Puji, Harsono, Dwinardi, Apriyanto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/12824/1/pradista%20anjola%20jurnal.pdf http://repository.unib.ac.id/12824/ |
Daftar Isi:
- PERTUMBUHAN DAN HASIL TERUNG PADA BEBERAPA KONSENTRASI PUPUK DAUN DAN GIBBERELLIC ACID ( Pradista Anjola di bawah bimbingan Dr. Ir. Puji Harsono MP dan Prof. Dr. Ir. Dwinardi Aprianto M.Sc, 36 Halaman) Terung (Solanum melongena L.) merupakan salah satu komoditas sayuran dan merupakan tanaman asli daerah tropis yang diduga berasal dari benua Asia, terutama India dan Birma. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi terung adalah penggunaan pupuk daun dan zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian pupuk daun dan gibberellic acid pada berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan dan hasil terung. Kegiatan penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2015 di Medan Baru, Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Rancangan perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor, faktor pertama konsentrasi pupuk daun yakni tanpa pupuk daun (D0); 1,5 g l-1 (D1); 3,0 g l-1 (D2); 4,5 g l-1 ( D3) dan faktor kedua konsentrasi GA3 yaitu : 0 ppm (A0), 15 ppm (A1), 30 ppm (A2) dan 45 ppm (A3). Pupuk daun yang diberikan secara statistik tidak menunjukkan respon yang nyata namun secara rataan memberikan hasil terbaik pada konsentrasi 1,5 g l-1 pada variabel pengamatan bobot buah pertanaman terbaik sebesar 45,32 g, berangkasan basah pada konsentrasi 1,5 g l-1 memberikan bobot brangkasan terberat yakni 216,77 g, bobot buah pertanaman terbaik sebesar 287,52 g dan jumlah buah terbaik sebesar 7 buah pertanaman, Sedangkan konsentrasi 3 g l-1 memberikan rataan tertinggi pada brangkasan kering tertinggi sebesar 59,32 g, panjang buah terpanjang adalah 12,81 cm, umur berbunga tercepat yang diperoleh dari perlakuan 3 g l-1 adalah 33 hari dan umur panen tercepat dari pelakuan 3 g l-1. Pada perlakuan konsentrasi 4,5 g-1 memberikan pengaruh terbaik pada 4,5 g l-1 terbaik pada variabel pengamatan tinggi tanaman tertinggi yaitu 51,17 cm dan panjang buah terpanjang terpanjang 17,65 cm. Penyemprotan GA3 pada daun mempengaruhi pertumbuhan dan hasil terung memberikan pengaruh nyata secara statistik pada umur berbunga dan jumlah buah, tetapi tidak berpengaruh secara statistik pada tinggi tanaman, bobot buah, bobot buah per tanaman, panjang buah, umur panen, bobot brangkasan basah dan bobot brangkasan kering. Akan tetapi secara rataan memberikan pengaruh terbaik .pada konsentrasi 15 ppm sunerellin berat per buah terberat seberat 49,52 g dan memberikan panjang buah terpanjang sepanjang 14,54 cm. Pada konsentrasi 30 ppm Sunerellin membrikan rataan terbaik pada variabel pengamatan umur panen tercepat. Konsentrasi 45 ppm sunerellin memberikan rataan terbaik pada variabel tinggi tanaman tertinggi setinggi 50,67 cm, berat brangkasan basah terug terberat pada konsentrasi 45 ppm sunerellin seberat 221,84 g, berat buah pertanaman terberat pada konsnetrasi 45 ppm sunerellin seberat 276,50 g Sedangkan kombinasi pupuk daun dan GA3 Sunerellin tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil terung secara statistik, akan tetapi secara rataan memberikan pengaruh yang cukup baik untuk tinggi tanaman perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan D3G3 denga tinggi tanaman 52,67 cm, untuk umur berbunga tercepat pada kombinasi perlakuan D2G1 dengan umur berbunga tercepat yaitu 30 hari, untuk umur panen tercepat terjadi pada kombinasi perlakuan D1G1 dengan umur panen tercepat 51 hari dan panjang buah terpanjang yaitu 17,49 cm, untuk bobot per buah terberat dimiliki pada kombinasi perlakuan D2G2 dengan bobot 230,5 g, bobot buah pertanaman memberikan hasil terbaik secara rataan terdapat pada kombinasi perlakuan D0G1 memberikan hasil sebesar 237,97 g, jumlah buah tertinggi terdapat pada perlakuan D2G2 dengan jumlah buah sebanyak 8 buah pertanaman, untuk brangkasan basah dan kering hasil rataan terbaik pada kombinasi perlakuan D1G1 dan D1G3 dengan bobot 216 g dan 64,07 g.