UJI EFEKTIVITAS INSEKTISIDA NABATI TERHADAP WALANG SANGIT (LEPTOCORISA ACUTA T.) PADA TANAMAN PADI
Main Authors: | Purnama, Wahyudi, Djamilah, Djamilah, Sumardi, Sumardi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/12815/1/WAHYUDI%20PURNAMA%20%28SKRIPSI%29.pdf http://repository.unib.ac.id/12815/ |
Daftar Isi:
- Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan yang penting bagi penduduk Indonesia, karena lebih dari setengah penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya pada beras yang dihasilkan oleh tanaman padi. Oleh karena itu perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi padi. Salah satu penyebab rendahnya hasil dari tanaman padi adalah adanya penggangu pada tanaman padi. Walang sangit merupakan salah satu hama penting tanaman padi. Berbagai pestisida kimia telah digunakan sejak beberapa dekade untuk mengendalikan serangan hama pada tanaman pertanian. Dampak jangka panjang dari bahan sintetis pada organisme yang bukan target dapat menyebabkan resistensi serangga terhadap pestisida kimia, selain memiliki efek berbahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Ekstrak babadotan dan gulma siam merupakan tanaman yang dapat dijelaskan insektisida nabati yang ramah lingkungan untuk mengendalikan serangan walang sangit. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak Babandotan (Ageratum conyzoides) dan ekstrak gulma siam (Chromolaena odorata) terhadap walang sangit (L.acuta) pada tanaman padi. Penelitian dilaksanakan selama bulan Januari sampai April 2016 di Laboratorium Proteksi Tanaman dan Kebun Percobaan, Fakultas Partanian, Universitas Bengkulu. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan delapan perlakuan dan lima ulangan yang terdiri dari: K0 = Kontrol, B1 = 15 % (Ekstrak Babandotan), B2 = 30 % (Ekstrak Babandotan), B3 = 45 % (Ekstrak Babandotan), S1 = 15 % (Ekstrak Gulma Siam), S2 = 30 % (Ekstrak Gulma Siam), S3 = 45 % (Ekstrak Gulma Siam), BS = 30 % (15% Ekstrak Babandotan + 15 % Ekstrak Gulma Siam). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Analysis of Variance (kontras orthogonal) dengan uji F pada taraf 5 % dan taraf 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak babadotan dan gulma siam maupun kombinasinya mampu menekan serangan hama walang sangit. Hal ini terlihat dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel persentase mortalitas hari ke 1, dan 3; dan 3 secara nyata lebih tinggi serta intensitas serangan lebih rendah dari kontrol. Rerata persentase mortalitas hari ke 1, dan 3 pada aplikasi perlakuan secara berturut-turut adalah 11,42% dan 12%, sedangkan pada kontrol tidak ada walang sangit yang mati.