PENAMPILAN ENAM GENOTIPE HIBRIDA JAGUNG YANG DITANAM PADA ULTISOL

Main Authors: Gustian, Meko, Rustikawati, Rustikawati, Widodo, Widodo
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12814/1/Skripsi%20Meko%20Gustian.pdf
http://repository.unib.ac.id/12814/
Daftar Isi:
  • Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu komoditi yang mempunyai potensi yang besar sebagai sumber karbohidrat. Produksi jagung nasional terus meningkat, namun belum mencukupi kebutuhan nasional. Salah satu upaya dalam peningkatan produktivitas jagung yang dapat dilakukan yaitu dengan melalui salah satu program pemuliaan tanaman dengan melakukan perakitan varietas jagung yang unggul pada linkungan marjinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penampilan vegetatif dan generatif enam genotipe hibrida jagung yang ditanam pada Ultisol. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Medan Baru, Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu dari Agustus sampai November 2015. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan empat ulangan dan satu faktor yaitu genotipe yang terdiri dari CT 5, CT 8, CT 9, CT 13, CT 14 dan CT 15. Data pengamatan yang diperoleh yaitu secara kuantitatif dan kualitatif, dimana data disajikan secara deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam genotipe hibrida yang diuji, genotipe CT 8 memiliki nilai rata-rata tertinggi pada variabel pengamatan tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, dan diameter batang dengan masing-masing nilai rataan sebesar 192.70, 84.55, 9.90, dan 2.29, sedangkan untuk CT 5 memiliki nilai rata-rata terendah berdasarkan variabel pengamatan tinggi tanaman, panjang daun, dan diameter batang dengan nilai rataan masing-masing sebesar 141.05, 79.45, dan 1.66. Berdasarkan pertumbuhan vegatatif dan generatif bahwa genotipe CT 8 memiliki pertumbuhan terbaik pada Ultisol kecuali kecuali bobot 100 biji, sesangkan genotipe CT 5 memiliki hasil pengamatan terhadap variabel vegetatif dan generatifnya paling rendah sehingga tidak sesuai ditanam pada Ultisol. (Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu).