RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr.)PADA KOMBINASI PERLAKUAN PUPUK KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN PUPUK NPK

Main Authors: Anesti, Mariza, Entang, Inoriah, Eko, Suprijono
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12812/1/Skripsi%20Fix.pdf
http://repository.unib.ac.id/12812/
Daftar Isi:
  • Tanaman bawang sabrang telah lama dikenal dan digunakan sebagai bahan obat tradisional oleh penduduk Kalimantan. Pada umbi bawang sabrang terkandung senyawa fitokimia yakni alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, steroid dan zat tannin.Tanaman bawang sabrang diketahui memiliki khasiat menyembuhkan beberapa jenis penyakit, di antaranya menyembuhkan penyakit kanker usus, diabetes melitus, hipertensi, menurunkan kolesterol, obat bisul, stroke, sakit perut sesudah melahirkan, mengatasi gangguan penyakit jantung,meningkatkan daya tahan tubuh, sebagai anti inflamasi, anti tumor serta dapat menghentikan pendarahan. Oleh sebab itu perlu perbaikan teknologi budidaya guna meningkatkan hasil. Penggunaan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah industri kelapa sawit menjadi salah satu alternatif. Salah satu jenis limbah yang dapat dimanfaatkan adalah tandan kosongkelapasawit (TKKS). Untuk itu perlu dilakukan penelitian dengan tujuan mendapatkan kombinasi taraf dosis pupuk organik TKKS dan pupuk majemuk NPK yang tepat bagi tanaman bawang sabrang. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari bulan April sampai dengan Juli 2015 di Kelurahan Padang Harapan Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 taraf perlakuan yaitu : T0 (tanpa pupuk); T1 (pemberian pupuk TKKS 5 ton ha-1 dan pupuk NPK 150 kg ha-1); T2 (pemberian pupuk TKKS 10 ton ha-1 dan pupuk NPK 100 kg ha-1); T3 (pemberian pupuk TKKS 15 ton ha-1 dan pupuk NPK 50 kg ha-1); T4 (pemberian pupuk TKKS 20 ton ha-1 dan pupuk NPK 0 kg ha-1) dan T5 (pemberian pupuk TKKS 0 ton ha-1 dan pupuk NPK 200 kg ha-1). Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga didapat 30 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi pupuk tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan NPK tidak berpengaruh terhadap semua variabel yang diamati disebabkan olehkadar air tanah ultisol yang digunakan 6,5%, kadar N berkisar 0,10%, P2O5 berkisar 6,48ppm, K-dd berkisar 0,20me/g, BV berkisar 1,05g/cm3, BJ berkisar 2,15g/cm3, sedangkan kandungan air pupuk organik yaitu 53,41% sedangkan unsur hara makro dan mikronya sangat kecil. Sistem perakaran dari tanaman bawang sabrang akarnya pendek sehingga daya serapnya kurang optimal. Pupuk an-organik yang digunakan adalah pupuk NPK dengan perbandingan 15:15:15. Penggunaan dosis 50 kg ha-1 NPK mengandung Nitrogen, Posphor, Kalium masing – xii masing hanya 7,5 kg ha-1. Jumlah N, P, K yang diberikan dengan dosis tersebut diduga terlalu sedikit untuk memberi efek terhadap tanaman. Hasil pengujian menunjukan bahwa perlakuan T1 (TKKS 5 ton/ha + NPK 150 kg/ha) cenderung lebih baik dari pada kombinasi dosis pupuk yang lain. (Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu).