KERAGAAN 15 HIBRIDA JAGUNG PADA LAHAN ULTISOL
Main Authors: | Pro, Sadam, Rustikawati, Rustikawati, Entang, Inoriah Sukarjo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/12802/1/SADAM%20PRO%20%28SKRIPSI%29.pdf http://repository.unib.ac.id/12802/ |
Daftar Isi:
- Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang menduduki posisi terpenting kedua setelah padi, karena memiliki banyak manfaat diantaranya meningkatkan kesejahteraan hidup petani serta memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia. Bagian tanaman jagung hampir semua dapat dimanfaatkan, baik untuk konsumsi manusia, pakan ternak maupun untuk keperluan industri pengolahan produk olahan. Seiring berjalannya waktu, permintaan jagung terus mengalami peningkatan. Guna untuk peningkatan produksi jagung, maka perlu inovasi teknologi diantaranya penggunaan varietas hibrida yang berdaya hasil tinggi. Pada saat ini semakin meningkatnya alih fungsi lahan dari lahan subur ke lahan marginal. Salah satu jenis lahan marginal adalah Ultisol. Ultisol adalah tanah yang memiliki kadar asam yang tinggi dan basa yang rendah. Unsur hara didalamnya kurang tersedia untuk tanaman jagung. Peneliti Universitas Bengkulu telah merakit jagung hibrida yang adaptif Ultisol. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengevaluasi keragaan 15 hibrida jagung pada lahan Ultsol. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September hingga Desember 2015, di kelurahan Pematang Gubernur lahan Medan Baru kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan faktor tunggal. Bahan penelitian yang digunakan berupa 15 hibrida jagung yang meliputi H1, H2, H3, H4, H5, H6, H7, H8, H9, H10, H11, H12, H13, H14 dan H15. Setiap satuan percobaan diulang tiga kali hingga diperoleh 45 unit petak percobaan, dengan jarak tanam 60 cm x 30 cm. Dengan populasi tanaman jagung perpetak sebanyak 60 tanaman. Hasil uji F pada taraf 5% pertumbuhan dan perkembangan pada fase vegetatif dan generatif menunjukkan berbeda nyata hingga sangat nyata sehingga keragaman dalam populasi dapat dibedakan secara tegas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa genotipe H10, H7, dan H8 merupakan genotipe dengan pertumbuhan vegetatif dan generatif terbaik. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa pertumbuhan jagung hibrida pada fase vegetatif maupun generatif ditanam pada Ultisol yang paling baik terdapat pada jagung genotipe H10, H7, dan H8.