RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL CAISIM (Brassica juncea L.) TERHADAP KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMUPUKAN PUPUK DAUN DENGAN METODE ELAEISPONIK
Main Author: | Yanda, Jusrian Saubara Orpa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/12796/1/SKRIPSI%20JUSRIAN%20SAUBARA%20ORPA%20YANDA%20pdf.pdf http://repository.unib.ac.id/12796/ |
Daftar Isi:
- RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL CAISIM (Brassica juncea L.) TERHADAP KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMUPUKAN PUPUK DAUN DENGAN METODE ELAEISPONIK Elaeisponik adalah metode baru dalam budidaya pertanian yang memodifikasi tangkai kelapa sawit untuk wadah media tanam. Elaeisponik diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi sayur-sayuran di Provinsi Bengkulu, yang mengalami penurunan dikarenakan ahli fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan kelapa sawit. Penanaman sayuran secara elaeisponik harus dibantu dengan faktor pendukung lainnya, yaitu media penyangga dan nutrisi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi dan frekuensi pupuk daun yang paling sesuai pada budidaya caisim (Brassica juncea L.) dengan metode elaeisponik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Juli 2016 di Kebun Kelapa Sawit warga Muara Bengkahulu, Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor yaitu K (Konsentrasi Pupuk Daun) yang terdiri dari K1 : 1 gl-1; K2 : 2 gl-1; K3 : 3 gl-1; dan F (Frekuensi Pemupukan Gandasil-D) yang terdiri dari F1 : satu kali (7 HST); F2 : dua kali (7 dan 14 HST); dan F3 : tiga kali (7, 14, dan 21 HST). Perlakuan diulang sebanyak 3 ulangan. Jadi terdapat 27 satuan percobaan. Setiap petakan (batang kelapa sawit) ditanami 12 caisim, sehingga total keseluruhan tanaman sebanyak 324 tanaman. Konsentrasi pupuk daun 1 g/l memberikan hasil terbaik terhadap mayoritas variabel pengamatan, terdiri dari tinggi tanaman, berat brangkasan basah bagian bawah, berat brangkasan basah bagian atas, luas daun, dan bobot kering. Frekuensi pemupukan pupuk daun sebanyak satu kali memberikan hasil yang sama baik atau tidak berbeda nyata dengan frekuensi dua kali dan tiga kali terhadap mayoritas variabel pengamatan yang terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, tingkat kehijauan, berat brangkasan basah bagian atas, luas daun, dan bobot kering. (Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu).