KAJIAN PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT TERHADAP PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS PUPUK HAYATI DAN KONSENTRASI INDOL ACETIC ACID

Main Author: Simanjuntak, Ls Hari Candra
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12785/1/SKRIPSI%20LS%20HARI%20CANDRA%20SIMANJUNTAK.pdf
http://repository.unib.ac.id/12785/
Daftar Isi:
  • KAJIAN PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT TERHADAP PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS PUPUK HAYATI DAN KONSENTRASI INDOL ACETIC ACID (Ls Hari Candra Simanjuntak di bawah bimbingan Puji Harsono dan Hasanudin. 2016. 38 Halaman) Peningkatan produksi hasil pertanian melalui penambahan luasan lahan saat ini tidak lagi relevan untuk dilakukan. Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produksi tanaman hortikultura menyebabkan perlu dilakukan upaya intensifikasi pertanian dengan memaksimalkan hasil dari luasan lahan yang tersedia secara efektif dan efisien. Pemberian pupuk hayati merupakan salah satu upaya memaksimalkan potensi lahan yang tersedia dengan memfasilitasi tersedia nya unsur hara yang dapat diserap secara langsung oleh akar tanaman cabai rawit melalui aktifitas berbagai mikrorganisme yang terkandung didalam pupuk hayati seperti bakteri Azotobacter sp sebagai penambat nitrogen, bakteri pelarut fosfat, bakteri enghasil enzim selulose dan pengurai bahan organik yang berakibat pada berkurangnya pemakian pupuk anorganik. Upaya peningkatan hasil produksi juga dapat dilakukan melalui pemberian zat pengatur tumbuh sintetik golongan auksin yaitu IAA, yang berfungsi untuk memanipulasi tanaman, jika diberikan dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan merubah fisiologi tanaman seperti meningkatkan perkembangan sel, merangsang pembentukan akar baru, memacu pertumbuhan, merangsang pembungaan dan meningkatkan aktivitas enzim yang secara tidak langsung akan meningkatkan hasil produksi. Penelitian ini dilaksanakan September 2015 – Januari 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu pupuk hayati yang terdiri dari : B0 (tanpa pupuk hayati), B1 (2 g per polibag), B2 (4 g per polibag), B3 (6 g per polibag) dan faktor kedua yaitu konsentrasi penyemprotan IAA yaitu : I0 (tanpa IAA ), I1 (2 mg per liter), I2 (4 mg per liter), I3 (6 mg per liter) diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 64 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk hayati berpengaruh nyata pada peubah luas daun dengan pemberian dosis pupuk hayati optimum yaitu 2,29 g per tanaman menghasilkan luas daun 5,59 cm2. Selanjutnya berpengaruh sangat nyata pada peubah bobot buah dengan peningkatan pemberian dosis sebanyak 2 g mampu meningkatkan bobot buah cabai rawit. Sedangkan interaksi pemberian dosis pupuk hayati dan konsentrasi IAA tidak berpengaruh nyata pada setiap peubah pengamatan. (Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu)