ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY & ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

Main Authors: Liana, Derci, Afandy, Chairil
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12784/1/skripsi%20derci%20pdf.pdf
http://repository.unib.ac.id/12784/
Daftar Isi:
  • Pasar modal memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang perekonomian, karena pasar modal menghubungkan pihak yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana menggunakan informasi dari perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan dan menghindari resiko investasi. Investor akan merespon suatu informasi, apabila informasi tersebut dianggap penting, salah satu informasi yang diberikan oleh perusahaan yaitu aksi korporasi seperti reverse stock split. Reverse stock split adalah pemecahan saham dimana jumlah saham yang beredar menurun, misalnya dengan tiap pemilik saham menerima satu saham baru sebagai ganti untuk dua saham lama yang dimilikinya. Revese stock split berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk membentuk harga pasar, karena dengan adanya reverse stock split harga saham yang dinilai terlalu rendah menjadi lebih besar dan jumlah lembar saham berkurang. Peningkatan harga yang terjadi setelah reverse stock split akan membantu mengubah persepsi pasar dan membantu pembeli potensial untuk membeli saham yang dinilai akan menguntungkan dimasa mendatang. Reverse stock split diharapkan sebagai sinyal yang kuat bagi masyarakat. Masyarakat percaya manajemen akan mendapatkan peningkatan harga saham dimasa depan, sehingga dengan adanya aksi reverse stock split, harga saham yang baru diharapkan lebih menarik investor untuk berinvestasi dan dapat meningkatkan volume perdagangan. Trading Volume Activity (TVA) dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter volume perdagangan saham. Trading volume activity adalah berapa kali terjadinya transaksi jual beli pada saham yang bersangkutan pada waktu tertentu sehingga dapat dijadikan indikator untuk melihat saham tersebut diminati atau tidak oleh investor. Trading volume activity didapat dari rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu. Perubahan volume perdagangan saham merupakan cerminan dari reaksi pasar berupa aktivitas jual beli investor. Semakin meningkat volume perdagangan, maka akan mempengaruhi fluktuasi harga saham sehingga diharapkan meningkatkan return saham. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui perbedaan trading volume activity dan abnormal return setelah adanya pengumuman reverse stock split dengan menggunakan “ event study” untuk mel iha t re aksi pasa r te rhadap pengumuman reverse stock split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Setelah dikelompokkan, populasi yang termasuk kedalam penelitian ini terdapat 6 perusahaan dan dengan menggunakan teknik purposive sampling diperoleh 3 sampel perusahaan. Penelitian ini mengamati trading volume activity dan abnormal return selama periode 100 hari sebelum dan 100 hari setelah adanya pengumuman reverse stock split. menguji akan untuk metode yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu wilcoxon test. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan wilcoxon test menunjukkan nilai yang signifikan untuk variabel trading volume activity yang artinya terdapat perbedaan secara signifikan trading volume activity setelah adanya pengumuman reverse stock split sedangkan untuk variabel abnormal return tidak signifikan yang artinya tidak terdapat perbedaan sebelum dan setelah adanya pengumuman reverse stock split. Data hasil penelitian juga menunjukkan perbedaan nilai trading volume activity kearah yang negatif.